News
Jumat, 24 Februari 2017 - 09:05 WIB

SOLOPOS HARI INI : Aneka Modus Curangi Klaim Program JKN

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (24/2/2017)

Solopos hari ini mengabarkan mencurangi klaim program JKN dilakukan dengan berbagai modus.

Solopos.com, SOLO– Kecurangan dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dilakukan dengan beragam modus. Kasus kecurangan yang paling sering adalah klaim ganda.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan Koordinator BPJS Watch Timboel Siregar, Kamis (23/2/2017). Aneka modus kecurangan menyebabkan BPJS Kesehatan yang menjalankan program JKN mengalami defisit karena tingginya klaim.

Tahun ini diprediksi defisit mencapai Rp6,23 triliun. Dari deteksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kecurangan dari 175.000 nilainya Rp400 miliar. Saat ini ada 1 juta klaim yang terindikasi curang.

Advertisement

Tahun ini diprediksi defisit mencapai Rp6,23 triliun. Dari deteksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kecurangan dari 175.000 nilainya Rp400 miliar. Saat ini ada 1 juta klaim yang terindikasi curang.

”Banyak kecurangan yang dilakukan rumah sakit [RS]. Hal ini menjadi bentuk kerusakan moral dari pelayanan RS. Klaim yang diajukan keBPJS lebih banyak atau lebih besar dari sebenarnya,” kata Timboel.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 36/2015 tentang Pencegahan Kecurangan dalam Program JKN, ada tujuh potensi kecurangan dilakukan peserta, lima potensi kecurangan oleh pegawai BPJS Kesehatan, enam potensi kecurangan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), 20 potensi kecurangan di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL), dan tiga potensi kecurangan oleh penyedia obat dan alat kesehatan (alkes).

Advertisement

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

POLEMIK FREEPORT : Presiden Siapkan Langkah Tegas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan langkah tegas bila tidak ada titik temu antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia dalam negosiasi perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Advertisement

Presiden menyerahkan proses negosiasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. ”Ini kan menteri masih berunding dengan Freeport. Intinya itu saja kalau memang sulit musyawarah dan sulit diajak untuk berunding saya akan bersikap,” tegas Jokowi di GOR Popki, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2017).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

TRANSPORTASI PERTANIAN : Awang-Awang Mobil Perdesaan di Mata Petani

Advertisement

Pemerintah mempersiapkan mobil perdesaan yang digadang-gadang membantu petani dalam mengangkut atau mengolah hasil produksi. Dibuat dan dirakit anak negeri, mobil perdesaan diharapkan bisa meringankan pekerjaan petani sehingga produktivitas mereka meningkat dan berujung pada meningkatnya kesejahteraan.

Dibanderol Rp60-an juta, mobil ini tidak akan dikenakan pajak karena tak ber-STNK (surat tanda nomor kendaraan). Klaten menjadi salah satu sasaran program ini karena menjadi salah satu lumbung padi di Jateng.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KUNJUNGAN KENEGARAAN : Serbaspesial untuk Raja Salman

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyambut langsung Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al Saud di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Sambutan spesial untuk Raja Salman dan rombongannya yang berjumlah 1.500 orang sebagai bentuk balasan dari Presiden yang juga disambut spesial Raja Salman di Bandara King Abdul Azis, Jedah, Arab Saudi, 11 September 2015.

”Penyambutan beliau waktu di Arab sangat friendly, sangat ramah, dan sebagai asas resiporitas [saling menguntungkan]. Pak Presiden juga akan menyambut secara khusus. Beliau akan menyambut sendiri di Halim,” kata Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumaladi kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Djumala mengatakan penyambutan tersebut tergolong istimewa dan merupakan hal yang baru Jokowi. Penyambutan istimewa itu ingin menunjukkan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi sangat dekat. Biasanya Presiden menyambut kepala negara atau kepala pemerintahan dalam kunjungan kenegaraan di Istana.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif