Jogja
Jumat, 24 Februari 2017 - 02:40 WIB

PARIWISATA GUNUNGKIDUL : Investor Kuasai 160 Ha Lahan di Saptosari

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan orang memadati kawasan Pantai Pulangsawal (Wisatawan sering menyebutnya Pantai Indrayanti), Kecamatan Tepus, saat libur lebaran lalu. Diprediksi, saat libur akhir tahun jumlah pengunjung di kawasan wisata di Gunungkidul melonjak hingga 200.000 orang. Foto diambil Rabu (30/7/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Rencananya, di atas lahan itu bakal dibangun resort dan hotel.

Harianjogja.com, SAPTOSARI—Pesatnya perkembangan pariwisata di Gunungkidul membuat ratusan hektar lahan di Bumi Handayani menjadi incaran investor. Di Kecamatan Saptosari, lahan seluas 160 hektare yang berlokasi di Desa Kanigoro dan Desa Krambilsawit, saat ini telah dikuasai oleh investor. Rencananya, di atas lahan itu bakal dibangun resort dan hotel.

Advertisement

Kepala Desa Kanigoro, Santosa, mengatakan sejak 2012, investor mulai membeli lahan di sekitar Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro. Pembelihan lahan dilakukan secara bertahap dan sampai sekarang total luasnya mencapai 160 hektare.

“Itu [lahan 160 hektare] menyambung di tiga desa. Untuk Desa Kanigoro hanya sekitar 20 hektare, yang paling luas ada di Desa Krambilsawit dan satu desa lain di Kecamatan Panggang,” kata dia, Kamis (23/2/2017).

Seluruh lahan yang telah berpindah tangan ke investor tersebut mulanya dimiliki oleh warga. Namun dia menilai beberapa tahun lalu warga dengan mudah melepas tanah milik mereka, terlebih sebelumnya warga menganggap tanah yang dimiliki berada di daerah gersang dan tak memiliki nilai ekonomis.

Advertisement

Namun kini kondisinya sudah berbeda. Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Gunungkidul, harga tanah di wilayah dekat pantai, termasuk di desanya naik lebih dari 10 kali lipat.“Pada 2012, harganya hanya sekitar Rp20.000 per meter persegi. Tapi kalau sekarang harganya sudah mencapai Rp200.000 lebih,” kata Santosa.

Lebih lanjut, dia mengakui lahan yang berada di dekat pantai menjadi incaran investor untuk dibangun fasilitas penunjang wisata, termasuk di lahan seluas 160 hektare yang saat ini telah dimiliki investor. Menurut gambar rencana pembangunan yang pernah dilihat Santosa, di lahan tersebut bakal dibangun hotel, resort, dan lapangan golf.

Kendati demikian, investor dari Jakarta tersebut belum mulai melakukan pembangunan, karena masih mengurus izin. “Katanya akan dibangun secara bertahap dan sekarang masih dalam proses perizinan,” ujarnya.

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunungkidul, Hidayat, mengaku belum mengatahui rencana investasi di lahan seluas 160 hektare di Kecamatan Saptosari. Padahal menurut dia, investasi yang masuk di Gunungkidul semuanya harus melalui proses perizinan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Namun dia mengakui sejumlah investasi pembangunan resort dan hotel di wilayan Pantai Selatan Gunungkidul memang sudah ada yang mulai mengajukan izin.“Setahu saya yang sedang mengurus perizinan itu paling luas sekitar 40 hektare yakni di sekitar Pantai Krakal ke barat,” kata Hidayat.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Khairudin, juga menyebut belum ada investor yang akan membangun resort dan hotel di atas lahan seluas 160 hektare, yang mengajukan izin lingkungan.

“Itu luas sekali, hampir sepertiga luas desa, karena desa di Gunungkidul itu rata-rata hanya 500 hektare. Kalau seluas itu, mereka [investor] harus membuat analisis dampak lingkungan (Amdal). Dan sampai sekarang belum ada yang mengajukan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif