Jateng
Jumat, 24 Februari 2017 - 18:50 WIB

INFRASTRUKTUR JATENG : Perbaikan Jalan Provinsi Tuntas Oktober

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memotret jalan rusak di jalur Ajibarang-Pekuncen, Banyumas, Senin (19/12/2016). (Instagram @ganjar_pranowo)

Infrastruktur jalan yang berstatus milik Provinsi Jateng ditarget bebas kerusakan Oktober 2017.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah menargetkan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan dengan status jalur jalan provinsi selesai Oktober 2017 nanti. Target itu disampaikan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Bambang Nugraha, saat penandatanganan kontrak-kontrak kerja pembangunan jalan dan jembatan tahun 2017 di Ruang Rapat Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (24/2/2017).

Advertisement

Bambang menyebutkan untuk tahun 2017 Pemprov Jateng telah menganggarkan dana dari APBD Rp1,048 triliun untuk Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya. Dari dana sebesar itu, Rp874.412.415.000 digunakan untuk perbaikan jalan dan jembatan yang rusak di Jateng. “Ada 21 kontraktor yang kami percaya menangani perbaikan dan pemeliharaan jalan dan jembatan di Jateng. Mereka ditarget Oktober nanti harus sudah menyelesaikan proyek,” ujar Bambang.

Bambang menyebutkan dana sekitar Rp874 miliar itu akan dialokasikan untuk pemeliharaan jalan dan jembatan yang berstatus milik provinsi Rp261 miliar. Sisanya, digunakan peningkatan jalan dan penggantian jembatan. Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berharap dengan ditandatanganinya kontrak kerja itu pihak kontraktor yang mendapatkan proyek agar segera bekerja bulan depan.

Ganjar juga menyebutkan untuk tahun 2017 ini jalan yang mendapat anggaran perawatan cukup panjang, yakni 2261,8 km dan yang direhab 41,885 km. “Untuk yang peningkatan sepanjang 101 km,” kata Ganjar.

Advertisement

Pekerjaan itu dibagi dalam 56 paket kelompok kerja (pokja), 222 ULP, dan 212 paket pekerjaan langsung.

Ganjar menambahkan, tantangan utama perawatan jalan adalah cuaca. Dari 18.000 jalan berlubang yang teridentifikasi, sudah sekitar 10.000 yang diperbaiki. “Akhir bulan [Februari] semua jeglongan harus sudah tertutup,” imbuh politisi dari PDI Perjuangan.

Dia berharap agar sistem informasi jalan bisa berjalan baik. Dengan demikian pola tambal lubang tak hanya jadi proyek abadi. “Kemarin saya tanya pada para kontraktor itu. Kira-kira untuk aspal bisa bertahan berapa lama? Mereka jawab 3 tahun. Nah kira-kira bisa menjamin enggak jalannya itu tidak rusak hingga tiga tahun ke depan. Jadi tiap tahun kita enggak perlu memperbaiki,” beber Ganjar.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif