Soloraya
Jumat, 24 Februari 2017 - 19:00 WIB

Gadaikan Supra Paman, Warga Sragen Ditangkap Polisi Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sepeda motor (JIBI/Solopos/Dok)

Penggelapan sepeda motor dilakukan oleh warga Sragen. Korban tak lain masih kerabat sendiri.

Solopos.com, SOLO — Polsek Serengan, Solo menangkap satu pelaku kasus penggelapan sepeda motor, Rabu (22/2/2017). Pelaku penggelapan adalah Gunawan Haryanto, 36, warga Kampung Jetis RT 010 /RW 002, Kelurahan Kecik, Tanon, Sragen.

Advertisement

Kapolsek Serengan Kompol Giyono, mengatakan peristiwa tersebut bermula dari laporan korban, Suradi yang kehilangan sepeda motor Honda Supra hitam berpelat nomor AD 4802 OU tanggal 12 Februari. Korban diketahui sebagai paman dari pelaku penggelapan.

“Gunawan datang ke rumah Suradi di Joyotakan Serengan meminjam sepeda motor selama empat hari. Sepeda motor tersebut sudah sepekan tidak dikembalikan kepada pemiliknya,” ujar Giyono saat ditemui wartawan di Mapolsek Serengan, Jumat (24/2/2017).

Menurut Giyono korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Serengan. Polisi langsung melakukan penyelidikan dengan melacak keberadaan pelaku di wilayah Sragen. Pelaku berhasil ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan. “Kami tidak mendapati sepeda motor saat menangkap pelaku. Sepeda motor milik korban ternyata sudah digadaikan,” kata dia.

Advertisement

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Serengan, lanjut dia, melacak keberadaan sepeda motor yang telah digadaikan. Sepeda motor tersebut akhirnya ditemukan di wilayah Solo. Pelaku ternyata telah mengadaikan sepeda motor tersebut senilai Rp3,5 juta. “Kami mengambil sepeda motor yang telah digadaikan untuk dijadikan sebagai barang bukti,” kata dia.

Ia menambahkan uang senilai Rp3,5 juta hasil mengadaikan sepeda motor sudah habis digunakan pelaku. Pelaku dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentan Penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

Pelaku penggelapan Gunawan Haryanto, mengaku nekat mengadaikan sepeda motor milik pamannya karena terdesak kebutuhan ekonomi. Sepeda motor tersebut awalnya ditawarkan senilai Rp5 juta. Namun, hanya laku Rp3,5 juta. “Saya memiliki empat anak tidak memiliki uang menghidupi mereka sehingga nekat menggelapkan sepeda motor,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif