Jateng
Kamis, 23 Februari 2017 - 19:50 WIB

PENIPUAN SEMARANG : Terlibat Kasus Pembobolan Bank, BSM Kembalikan Tenaga Alih Daya

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi menggiring tersangka kasus kredit fiktif di Mapolrestabes Semarang, Jateng, Rabu (22/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Penipuan perbankan dengan modus operandi kredit fiktif yang membobol Rp140 juta uang BRI melibatkan tenaga alih daya di BSM KCP Banyumanik Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Bank Syariah Mandiri mengakui Teguh Surjadi, salah seorang dari delapan anggota komplotan pembobol bank yang sudah puluhan kali melakukan penipuan perbankan adalah tenaga alih daya di BSM KCP Banyumanik Semarang. Manajemen BSM pun akan mengembalikan yang bersangkutan ke perusahaan penyedia tenaga alih daya tersebut.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang, Rabu (22/2/2017), mengekspose prestasi meringkus komplotan penipu yang melakukan pembobolan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan modus operandi pengajuan kredit fiktif yang sudah puluhan kali beraksi. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Abiyoso Seno Aji mengungkapkan keyakinan bahwa komplotan itu sudah puluhan kali beraksi tanpa ketahuan.

Baru setelah mereka mencoba mengajukan permohonan fiktif untuk mendapatkan kucuran kredit dari BRI, penipuan yang mereka lakukan terendus janggal. Setelah tiga kali menerapkan keliahaian mereka dalam membobol bank dan menangguk Rp140 juta uang haram, BRI mendeteksi penipuan perbankan tersebut lalu melibatkan polisi untuk menangani mereka. “Untuk sementara ini baru tiga pengajuan fiktif di BRI yang sudah terungkap,” kata Kapolrestabes Abiyoso Seno Aji, Rabu.

Polisi Semarang masih mengembangkan kasus pembobolan bank itu demi mengungkap puluhan kasus lain sebagaimana kecurigaan Abiyoso Seno Aji. Di tengah penyelidikan polisi atas kasus lain di luar tiga kasus pembobolan bank yang diungkapkan BRI itu, Kamis (28/2/2017), Corporate Secretary Bank Syariah Mandiri Dharmawan P. Hadad mempublikasikan pengakuan bahwa kasus pembobolan bank di Semarang itu melibatkan pekerja alih daya di Bank Mandiri Syariah yang diperbantukan di Kantor BSM Cabang Pembantu Banyumanik.

Advertisement

“Bank Syariah Mandiri (BSM) dalam menjalankan operasinya senantiasa menjunjung tinggi prinsip integritas dan good corporate governance. Oleh karena itu, bank tidak akan menolerir perbuatan yang terindikasi tindak pidana atau pelanggaran ketentuan perbankan,” papar Dharmawan P. Hadad membuka keterangan pers yang diterima Solopos Grup, Kamis.

Dia selanjutnya memaparkan peristiwa terkait tenaga alih daya pihak ketiga yang diperbantukan di BSM KCP Banyumanik Semarang itu merupakan tanggung jawab pribadi yang bersangkutan. Bank Syariah Mandiri, sambung dia, menghormati proses hukum dan bekerja sama dalam pemeriksaan tenaga alih daya tersebut dengan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah.

“Selanjutnya manajemen akan menindaktegas tenaga alih daya tersebut sesuai ketentuan Perusahaan dan mengembalikan yang bersangkutan ke perusahaan asal. Kami juga akan melakukan evaluasi terhadap perusahaan penyedia tenaga alih daya tersebut,” tandasnya menutup pernyataannya terkait penipuan perbankan di Semarang itu.

Advertisement

KLIK DI SINI untuk Berita Sebelumnya
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif