Soloraya
Kamis, 23 Februari 2017 - 19:30 WIB

Napas Tersumbat Lumpur, Warga Simo Boyolali Ditemukan Tewas di Sawah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Warga Simo, Boyolali, ditemukan tewas di sawah dengan kondisi pernapasan tersumbat lumpur.

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Teter, Simo, Boyolali, dikejutkan penemuan sesosok mayat dalam posisi tengkurap di sawah, Kamis (23/2/2017). Apalagi, mayat tersebut adalah warga setempat, Sukadi, 55, warga RT 005/RW 003 Dukuh Pakel Desa Teter, Simo.

Advertisement

Kapolsek Simo, AKP Agung Raharjo, mengatakan korban ditemukan warga sekitar pada Kamis pagi pukul 06.20 WIB dalam kondisi sudah tak bernyawa. Diduga kuat, korban meninggal dunia pada Rabu (22/2/2017) petang hari.

Dugaan itu berdasarkan keterangan keluarga korban yang menyebutkan Sukadi pamit mau mencabut singkong di sawah sore hari selepas pukul 16.30 WIB. “Namun, hingga malam hari korban ini tak kunjung pulang ke rumah. Keluarga mulai mencemaskan keadaan Sukadi,” ujar Agung kepada Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis.

Agung menjelaskan berdasarkan keterangan para saksi, keluarga, dan hasil pemeriksaan tim medis puskesmas setempat, Sukadi meninggal dunia bukan karena penganiayaan atau kesengajaan pembunuhan. Sukadi dipastikan meninggal dunia karena terpeleset di sawah dan terjebak ke lumpur dalam posisi tengkurap. Lumpur sawah itu lantas menyumbat saluran pernafasannya hingga membuat Sukadi meninggal dunia.

Advertisement

“Saat pemeriksaan, tak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Korban ini meninggal dunia karena saluran pernafasannya tersumbat lumpur sawah setelah terlepeset,” jelas Kapolsek.

Penyebab kematian ini diperkuat dengan keterangan keluarga korban bahwa Sukadi menderita stroke. Sesaat sebelum berangkat ke sawah, Sukadi juga meminum obat terlebih dahulu. “Kondisi tubuh sudah tidak sehat, terserang stroke. Jadi kemungkinan besar korban tak kuasa bangkit setelah terjatuh hingga nafasnya kehabisan karena tersumbat lumpur,” ujarnya.

Keluarga korban bisa menerima kenyataan itu. Mereka tak akan menuntut siapa-siapa dan ikhlas melepas anggota keluarganya itu ke alam keabadian. “Pihak keluarga telah ikhlas dan tak menuntut autopsi. Mereka langsung memakamkan korban di area permakaman desa setempat,” terangnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif