Jepang menciptakan aplikasi yang mampu mendeteksi lokasi kejahatan seksual.
Solopos.com, TOKYO — Jepang telah membuat sebuah gebrakan baru untuk menjaga keamanan penduduknya, khususnya perempuan dan anak-anak, dengan meluncurkan sebuah aplikasi yang mampu mendeteksi lokasi kejahatan seksual.
Seperti dilansir Independent.co.uk, Senin (20/2/2017), aplikasi bernama Mimamotchi itu dirilis pada Januari 2017. Aplikasi itu bekerja dengan bantuan GPS yang dapat digunakan dalam radius 100 m sampai 5 km.
Ketika para pengguna mulai mendekati lokasi yang rawan kejahatan seksual, maka Mimamotchi akan mengirimkan pemberitahuan ke ponsel mereka dengan memunculkan warna merah pada lokasi yang dianggap berbahaya.
Tidak hanya itu, para pengguna Mimamotchi pun dapat menyalakan alarm, menelepon, dan bahkan mengirimkan sebuah pesan otomatis kepada polisi jika sedang berada dalam bahaya.
Seperti dilaporkan Metro.co.uk, Selasa (21/2/2017), aplikasi yang diciptakan oleh seorang polisi, Masako Tsuru, dan dibantu oleh para pelajar SMA dan mahasiswa tersebut dapat diunduh secara gratis di App Store dan Play Store.
Namun sayangnya, untuk saat ini, aplikasi Mimamotchi hanya bisa digunakan di Kota Fukuoka, Jepang.
Kota Fukuoka merupakan kota dengan tingkat kejahatan seksual tertinggi ke-6 di Jepang menurut Nikkei. Tahun lalu, ada sekitar 435 tindak kejahatan seksual yang terjadi di Fukuoka.
Para pengguna aplikasi Mimamotchi pun memberikan respons positif, “Aplikasi ini sangat bagus. Semua perempuan di Fukuoka harus mengunduhnya.” tulis seorang pengguna di kolom komentar. (Gabriella Yoanita Pratiwi/JIBI/Solopos.com)