News
Rabu, 22 Februari 2017 - 09:35 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Soal Buku Mesum, Tiga Serangkai Akui Khilaf

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Rabu (22/2/2017)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan PT Tiga Serangkai mengaku khilaf karena penerbitan buku anak yang kontroversial.

Solopos.com, SOLO– PT Tiga Serangkai Solo mengaku khilaf dan meminta maaf atas terbitnya buku anak yang dinilai kontroversial. Buku yang memuat cerita kontroversial berjudul Aku Berani Tidur Sendiri dan Aku Belajar Mengendalikan Diri itu diterbitkan Penerbit Tiga Ananda, anak perusahaan PT Tiga Serangkai.

Advertisement

Dua cerita tersebut dinilai tidak layak dibaca anak-anak karena bermuatan pornografi.”Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, ada kekhilafan pengemasan sehingga menjadi tidak pantas dibaca anak-anak,” ujar General Manager PT Tiga Serangkai, Mas Adimuawan, saat menyampaikan pernyataan resminya kepada wartawan di Kantor Tiga Serangkai Solo, Selasa (21/2/2017).

Mas menjelaskan sebenarnya maksud dan tujuan buku yang diterbitkan tersebut adalah untuk membantu orang tua menjelaskan kepada anak tentang pentingnya melindungi diri dari orang yang berniat tidak terpuji. Membekali anak bagaimana cara melindungi diri dari ancaman penyakit dan kejahatan seksual.

Ada juga pengetahuan dasar tentang seksual yang penting bagi anak sejak dini.”Kami juga mengangkat materi pengendalian diri dalam salah satu cerita yang dilatarbelakangi dari adanya fenomena anak yang mendapatkan keasyikan saat menyentuh, memegang, dan bahkan memainkan kemaluan mereka,” paparnya.

Advertisement

PT Tiga Serangkai mengaku khilaf karena menerbitkan buku anak yang kontroversial menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (22/2/2017). Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan satlantas Solo merazia siswa di sekolah, Waldjinah masuk rumah sakit, dan pembangunan tol Solo Kertosono mangkrak.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu:

PENEGAKAN ATURAN : Beri Efek Jera, Satlantas Razia di Sekolah

Advertisement

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Solo gencar menggelar razia di sekolah menyasar pelajar pengguna kendaraan bermotor. Razia ini untuk mendukung kebijakan Pemkot Solo yang melarang siswa di bawah usia 17 tahun mengendarai kendaran bermotor.

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Imam Safi ’i, mengatakan kebijakan larangan pelajar di bawah umur membawa kendaraan motor di sekolah sudah lama diterapkan di Kota Bengawan. Razia di jalan raya dianggap belum efektif memberikan efek jera kepada pelajar. Satlantas akhirnya memilih melakukan razia di sekolah.

Kenyataan di lapangan, larangan ini lebih sering diabaikan sehingga perlu ada penindakan. “Kami mulai menindaklajuti kebijakan itu mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ [Lalu Lintas dan Angkutan Jalan],” ujar Imam saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (21/2/2017).

Ia mengatakan Pemkot Solo pernah membuat memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dan memorandum of agreement (MoA) atau nota kesepakatan soal larangan pelajar di bawah 17 tahun mengendarai kendaraan bermotor.

Satlantas sebagai pihak yang berhak menindak meresponsnya dengan menggencarkan razia di sekolah.“Sejak Januari kami mulai gencar menggelar razia di pintu masuk sekolah untuk memberikan efek jera kepada siswa,” kata dia.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KABAR MAESTRO KERONCONG : Kadar Gula Rendah, Waldjinah Opname

Maestro keroncong, Waldjinah, dilarikanke Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo karena kadar gulanya menurun, Selasa (21/2/2017). Penyanyi berjuluk Si Walang Kekek ini dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) sekitar pukul 11.00 WIB dalam kondisi lemas dan sempat tak sadarkan diri.

Saat itu kadar gulanya sekitar 22 mg/dl, jauh dari angka normal gula darah sewaktu (GDS) yang rata-rata 70-200 mg/dl. Kondisinya berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan intensif.

Saat ini penyanyi yang sempat menjadi primadona keroncong tersebut masih menjalani rawat inap sampai dinyatakan pulih. Keluarga meminta general check up untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

MASALAH TOL : Empat Bulan Sudah Proyek itu Terbengkalai…

Semak belukar tumbuh liar di sekeliling underpass Tol Solo-Kertosono di Desa Dohohudan, Ngemplak. Di bawahnya, menggenang air berwarna cokelat kemerah-merahan. Bak kolam pemancingan tak terawat, ikan-ikan kecil dan kecebong tampak berkejaran di permukaan kolam sedalam dua meteran itu.

Sesekali terlihat para petani penjemur gabah berteduh di bawah seng di sekitar proyek.“Sudah beberapa bulan ini, proyek tak dilanjutkan. Enggak tahu kenapa. Eman-eman [sayang] sekali,” ujar seorang warga penjemur gabah, Santoso, Senin (21/2/2017).

Sudah empat bulan ini proyek underpassitu terbengkalai. Tak terlihat para pekerja proyek di sana pun alat-alat beratnya. Yang ada hanya rangkaian besi-besi ulir yang berkarat terpapar terik mentari dan hujan saban hari. Sebagian besi itu sudah tertuang semen cor. Namun, sebagian besar rangka lainnya belum.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif