Soloraya
Selasa, 21 Februari 2017 - 19:15 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Tembok Tol Dijebol Warga, Satker bakal Bertindak Tegas

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi jalur alternatif di perlintasan Tol Solo-Kertosono wilayah RT 003/RW 006, Dukuh Tegalan, Desa Donohudan, Ngemplak, Selasa (21/2/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, Satker Tol Soker akan bertindak tegas terkait tembok tol yang dijebol warga.

Solopos.com, BOYOLALI — Satuan Kerja (Satker) Tol Solo-Kertosono (Soker) tak akan tinggal diam atas upaya warga membuka akses baru dengan menjebol tembok tol. Satker akan bersikap tegas dengan cara menutup kembali tembok tol tersebut.

Advertisement

Sebelumnya, warga Dukuh Tegalan RT 003/RW 006 Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali, menjebol tembok tol karena membutuhkan akses. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Soker, Bedru Cahyono, mengatakan penjebolan tembok Tol Soker di sisi utara Balai Desa Donohudan itu tak bisa dibenarkan secara hukum maupun secara aturan teknis.

Oleh sebab itulah, PPK Tol Soker segera menutup kembali akses ilegal yang memotong jalur bebas hambatan itu paling lambat sebelum Lebaran tahun ini. “Kalau secara kajian teknis misalkan diperbolehkan, oke lah bisa kami akomodasi tuntutan warga itu. Tapi, ini kan tak bisa. Ini sudah sewenang-wenang,” ujar Bedru kepada Solopos.com, Selasa (21/2/2017).

Advertisement

Oleh sebab itulah, PPK Tol Soker segera menutup kembali akses ilegal yang memotong jalur bebas hambatan itu paling lambat sebelum Lebaran tahun ini. “Kalau secara kajian teknis misalkan diperbolehkan, oke lah bisa kami akomodasi tuntutan warga itu. Tapi, ini kan tak bisa. Ini sudah sewenang-wenang,” ujar Bedru kepada Solopos.com, Selasa (21/2/2017).

Pelaksana PPK Tol Soker telah mengkaji secara mendalam terkait pembuatan akses di wilayah tersebut sesuai tuntutan warga. Namun, secara teknis hal itu sudah tak memungkinkan lagi mengingat adanya hambatan pada ketinggian muka tanah. (Baca: Jebol Tembok Tol Soker, Warga Donohudan Boyolali Berdalih Tak Melanggar Hukum)

Jika pembuatan akses dengan memotong jalan tol tetap dilakukan, yang terjadi adalah kerugian di kedua pihak. “Akses jalan akan banjir. Negara juga dirugikan karena akan membongkar lagi jalan tol yang sudah tercatat menjadi aset negara,” terangnya.

Advertisement

PPK hanya akan menutup akses baru tersebut sebelum jalan tol dioperasikan pada Lebaran 2017 nanti. “Dalam waktu dekat, pembangunan akan kami lanjutkan. Kalau masih ada sekelompok warga yang menghalangi, kami akan meminta pengamanan kepolisian,” tegasnya.

Pantauan Solopos.com, Selasa (21/2/2017), akses baru tersebut kini sudah dilintasi warga sebagai jalur alternatif. Jalan alternatif itu menghubungkan warga di sisi utara tol dengan warga di sisi selatan tol di Dukuh Tegalan, Desa Donohudan.

Jalan alternatif itu juga dipasangi gorong-gorong agar kendaraan bisa melintas. Meski demikian, sebagian warga ada yang tetap melewati underpass yang dibangun resmi.

Advertisement

Sebelumnya, salah satu tokoh warga Donohudan, Suparno, mengatakan penjebolan tembok tol itu hanya bersifat sementara karena terowongan sering banjir. Meski demikian, Forum Masyarakat Terdampak Tol Soker tetap akan mendesak agar akses jalan tersebut dibuat permanen.

“Saat ini memang masih bersifat sementara. Namun, kami akan mendesak jalan itu menjadi penghubung tetap dan dibikin underpass yang layak,” ujar sesepuh Forum Masyarakat Terdampak Tol Soker itu.

Sejak dijebol beberapa pekan lalu, lanjut dia, jalan tersebut kini ramai. Sejumlah warga yang selama ini mengeluh lantaran akses yang terbatas mulai merasa senang.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif