Soloraya
Selasa, 21 Februari 2017 - 22:15 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Empat Bulan Mangkrak, Begini Kondisi Proyek Underpass Tol Soker

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Underpass di Desa Donohudan, Ngemplak, mangkrak setelah sejumlah warga menghentikan proyek tersebut pada Oktober 2016 lalu. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, proyek tol Soker sudah empat bulan mangkrak.

Solopos.com, BOYOLALI — Semak belukar tumbuh liar di sekeliling underpass tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Dohohudan, Ngemplak, Boyolali. Di bawahnya, air menggenang berwarna cokelat kemerah-merahan.

Advertisement

Bak kolam pemancingan tak terawat, ikan-ikan kecil dan kecebong berkejaran di permukaan kolam sedalam dua meteran itu. Para petani penjemur gabah berteduh di bawah seng di sekitar proyek.

“Sudah beberapa bulan ini proyek tak dilanjutkan. Enggak tahu kenapa. Eman-eman [sayang] sekali,” ujar salah satu dari petani tersebut, Santoso, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (21/2/2017).

Advertisement

“Sudah beberapa bulan ini proyek tak dilanjutkan. Enggak tahu kenapa. Eman-eman [sayang] sekali,” ujar salah satu dari petani tersebut, Santoso, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (21/2/2017).

Sudah empat bulan ini, proyek underpass tol Soker mangkrak. Tak terlihat pekerja proyek di sana, pun alat-alat beratnya. Yang ada hanya rangkaian besi-besi ulir berkarat karena terpapar terik mentari dan hujan saban hari.

Sebagian besi itu sudah tertuang semen cor. Namun, sebagian besar rangka belum dituangi semen. “Saya dengar ditolak sekelompok warga. Tapi, persisnya juga enggak tahu,” lanjutnya.

Advertisement

Mereka berdalih ukuran underpass tak sesuai rencana awal. Mereka menuding ada indikasi korupsi dalam proyek itu dan melaporkan pelaksana proyek ke polisi.

Tuduhan itu sempat terbantahkan setelah tim teknis dari Pemkab Boyolali menjelaskan tahapan teknis proyek. Namun, warga enggan menanggapi keterangan tim dari Pemkab dan tetap berniat membawa kasus itu ke meja hijau.

“Kami tak mau berdebat soal ini [tahapan teknis pelaksaan proyek]. Biarlah penyidik kepolisian yang mengusut,” ujar salah satu perwakilan warga saat beraudiensi dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) tol Soker dan jajaran Muspika saat itu.

Advertisement

Sejak itulah, proyek terhenti. Pekerja proyek mengalihkan pekerjaan ke lokasi lain yang tak bermasalah. Proyek underpass itu akhirnya dibiarkan terbengkalai.

Menanggapi hal ini, Kapolsek Ngemplak, AKP Joko Widodo, menegaskan polisi akan mengawal proyek nasional itu sampai tuntas. Kepolisian tak segan menerjunkan petugas guna mengamankan proyek jika sudah ada perintah.

“Kami siap mengamankan proyek nasional tol Soker. Jika proyek sudah dilanjutkan, kami akan terjunkan aparat ke lokasi untuk pengamanan,” paparnya.

Advertisement

Meski demikian, Joko berharap masalah itu bisa diselesaikan secara mediasi. Harapannya, warga dan satker bisa menemukan jalan tengah. Namun, jika mediasi tak membuahkan hasil dan warga bersikeras menghalang-halangi proyek, polisi tak segan menindak sesuai hukum. “Jika ada indikasi perbuatan pidana, ya akan kami proses hukum,” tegasnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Soker, Bedru Cahyono, memastikan proyek akan dilanjutkan secepatnya. PPK ditenggat sebelum Lebaran, tol harus sudah jadi untuk jalur arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.

“Secepatnya akan kami lanjutkan. Kami akan meminta back up polisi untuk mengamankan pelaksanaan proyek,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif