News
Selasa, 21 Februari 2017 - 19:40 WIB

Penerbit Tiga Ananda Akui Khilaf soal Buku Anak Berkonten Masturbasi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Buku anak berkonten seksual (Istimewa)

Penerbit Tiga Ananda meminta maaf atas penerbitan buku anak berkonten tak layak.

Solopos.com, SOLO — PT Tiga Serangkai Solo selaku induk perusahaan Penerbit Tiga Ananda yang menerbitkan buku cerita anak berjudul Aku Berani Tidur Sendiri dan Aku Belajar Mengendalikan Diri meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan yang muncul terkait buku tersebut.

Advertisement

Penerbit Tiga Ananda mengaku khilaf dalam pengemasan materi satu buku berisi dua judul cerita tersebut. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, ada kekhilafan pengemasan sehingga menjadi tidak pantas dibaca anak-anak,” ujar General Manager PT Tiga Serangkai, Mas Adimuawan, saat menyampaikan pernyataan resminya kepada wartawan di Kantor Tiga Serangkai Solo, Selasa (21/2/2017). (Baca: Heboh Buku Anak Berkonten Masturbasi, Begini Penjelasan Tiga Serangkai)

Mas menjelaskan sebenarnya maksud dan tujuan buku yang diterbitkan tersebut adalah untuk membantu orang tua menjelaskan kepada anak tentang pentingnya melindungi diri dari orang yang berniat tidak terpuji. Cerita di buku untuk membekali anak bagaimana melindungi diri dari ancaman penyakit dan kejahatan seksual.

Advertisement

Mas menjelaskan sebenarnya maksud dan tujuan buku yang diterbitkan tersebut adalah untuk membantu orang tua menjelaskan kepada anak tentang pentingnya melindungi diri dari orang yang berniat tidak terpuji. Cerita di buku untuk membekali anak bagaimana melindungi diri dari ancaman penyakit dan kejahatan seksual.

Ada juga pengetahuan dasar tentang seksual yang penting bagi anak sejak dini. “Kami juga mengangkat materi pengendalian diri dalam salah satu cerita yang dilatarbelakangi adanya fenomena anak mendapatkan keasyikan saat menyentuh, memegang, dan bahkan memainkan kemaluan mereka,” paparnya.

Dia mengakui dalam penulisan tersebut sudah berkonsultasi dengan dokter anak dan psikolog. Namun, dia juga mengakui masih terdapat kekeliruan yang membuat pembaca tidak nyaman.

Advertisement

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, sejak Desember 2016 lalu Penerbit Tiga Ananda sudah menarik buku itu dari peredaran. Informasi dari PT Tiga Serangkai, buku-buku yang sudah ditarik dan dikembalikan ke gudang area selanjutnya dihancurkan atau dirajang.

Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Kota Solo, Joko Riyanto, meminta buku-buku anak-anak berkonten dewasa segera ditarik dari peredaran oleh penerbitnya. Dia menyayangkan kasus buku berjudul Aku Berani Tidur Sendiri dan Aku Belajar Mengendalikan Diri itu sampai bisa terjadi.

Menurutnya, imbas dari beredarnya buku-buku semacam itu justru dapat merusak moral anak-anak. “Mempercepat atau membuat dewasa anak-anak terlalu dini justru merugikan anak-anak tersebut. Anak-anak belum saatnya berimajinasi layaknya orang dewasa sehingga dengan mempercepat kedewasaan anak-anak ini justru memunculkan hasrat yang tidak terarah dan itu akan merugikan si anak sendiri,” tegasnya.

Advertisement

Joko berharap kasus tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi semua. Menurutnya, semua pihak ke depannya harus lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Orang tua dan guru punya tugas penting untuk melakukan screening, salah satunya dalam hal memilih buku-buku bacaan yang benar-benar tepat untuk anak-anak, sesuai dengan perkembangan usia mereka. Yang sekiranya belum saatnya diajarkan kepada anak-anak karena usia mereka, ya tidak perlu diajarkan dulu,” tambahnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif