Jogja
Selasa, 21 Februari 2017 - 03:40 WIB

KOMPETISI LIGA 2 : Kick Off Belum Jelas, Anggaran PSIM Diprediksi Membengkak Rp50 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Manajemen Laskar Mataram memperkirakan pembengkakan anggaran mencapai Rp50 juta.

Harianjogja.com, JOGJA-Belum adanya kejelasan kickoff kompetisi Liga 2 2017 dipastikan berdampak pada pembengkakan anggaran yang dikeluarkan oleh PSIM. Hingga kemarin, manajemen Laskar Mataram memperkirakan pembengkakan anggaran mencapai Rp50 juta.

Advertisement

“Besaran pembengkakan itu mencakup pembiayaan akomodasi dan konsumsi tim,” kata Manajer Keuangan PSIM, Beni Purwoko kepada Harian Jogja, Senin (20/2/2017) sore.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya berharap sudah ada kejelasan dari operator kompetisi yakni PT Liga Indonesia Baru mengenai kickoff kompetisi kasta kedua ini. Sebab, lanjut Beni, hal ini tidak hanya akan berpengaruh pada nilai pembengkakan anggaran, namun juga waktu untuk mencari pendanaan dari pihak ketiga.

Sejauh ini, kata Beni, manajemen telah memperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp4 miliar untuk mengarungi kompetisi Liga 2. Besaran dana tersebut tidak hanya untuk membayar gaji pemain, namun juga akomodasi dan keperluan tim lainnya.

Advertisement

Untuk menutup besaran dana di kompetisi mendatang, lanjut Beni, kini manajemen PSIM terus berburu sponsor. Selain Kelme dan Bank Jogja yang telah bersepakat bekerja sama dengan Laskar Mataram, pendekatan masif juga dilakukan PSIM dengan salah satu universitas swasta di Jogja.

“Namun untuk kepastian, kami masih menunggu. Sudah ada pembicaraan awal. Tadi saya juga sudah mendapatkan pernyataan ketertarikan salah satu penyedia suvenir yang ingin memasang logo mereka di jersey kami,” ungkap Beni.

Menurut Beni, pencarian sponsor sejauh ini tidak hanya ditujukan kepada jersey PSIM, namun juga untuk Advertorial Board (A-board) yang dipasang di lapangan pertandingan kandang PSIM. Sejauh ini, manajemen memberikan space untuk belakang gawang.

Advertisement

“Alhamdulillah, ada beberapa yang juga menyatakan tertarik. Namun kami masih menunggu perkembangan baik dari mereka dan operator kompetisi. Kejelasan untuk pemasangan sponsor di A-board dari operator kompetisi penting karena akan berpengaruh terhadap space sponsor yang bekerja sama dengan kami,” ungkap Beni.

Sementara kemarin manajemen PSIM memulangkan Dedi, salah satu pemain seleksi di posisi penyerang. Pemain asal Football Plus Bandung ini dipulangkan karena tidak sesuai dengan kebutuhan. Sejauh ini PSIM membutuhkan tambahan satu penyerang sebagai target man, untuk melengkapi keberadaan dua penyerang tipe stylist yang telah ada yakni Engkus Kuswaha dan Rachmat Purwnato.

“Iya kami pulangkan. Kami tetap mencari satu penyerang lagi, tetapi pelan-pelan, karena kompetisi juga belum ada kejelasan,” kata Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru terpisah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif