Jogja
Selasa, 21 Februari 2017 - 19:28 WIB

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Berkunjung ke Harian Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Budi Hanoto (tengah) didampingi Deputi KPBI DIY Hilman Tisnawan menerima kenang-kenangan dari Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono, Selasa (21/2/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY mengunjungi Harian Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY, Budi Hanoto dan direksi KPBI DIY berkunjung ke Harian Jogja, Selasa (21/2/2017).

Advertisement

Rombongan diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono.

Dalam kesempatan itu, Budi Hanoto mengungkapkan tentang ketimpangan kemiskinan di DIY masih cukup tinggi. Peran pemain modal lokal diharapkan dapat menjadi benteng bagi iklim investasi DIY dari serbuan investor luar daerah.

Budi mengutarakan sejumlah fokus yaitu tentang sosialisasi uang, UMKM hingga program-program sesuai fungsi Bank Indonesia.

Advertisement

“Ketimpangan kemiskinan yang terjadi itu, boleh jadi karena masuknya investor yang pemainnya hanya orang-orang itu saja. Apalagi jika mereka tidak berasal dari Jogja,” ujar Budi.

Upaya untuk menarik pemodal lokal dan entrepreneur lokal dalam membangun Jogja perlu terus digalakkan. Selain itu, program-program dalam Jogja Incoperated juga harus terus dijalankan.

“Ke depan jika investor sudah dari Jogja itu sendiri, maka hasilnya [keuntungan] akan kembali ke Jogja lagi. Tapi kalau investornya dari daerah lain, maka akan ada profit transfer,” jelas Budi.

Advertisement

Salah satu peluang investasi yang tengah menggeliat adalah pembangunan megaproyek di Kulonprogo. Budi memaparkan pengembangan investasi di Bumi Menoreh itu bisa dimulai dari usaha-usaha yang relatif kecil atau sederhana.

Menurut dia, tidak hanya perusahaan besar yang dapat mengembangkan usahanya di kabupaten itu. Misalnya seperti perusahaan catering atau perusahaan logistik.

“Turunan usaha yang bisa mendukung ketika [proyek] sedang dibangun, itu akan beda lagi setelah proyek itu dibangun. Misal seperti penginapan, ini saja sudah menyerap tenaga kerja, apalagi nanti setelah dibangun,” jelas Budi.

Advertisement
Kata Kunci : Bank Indonesia
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif