Jatim
Selasa, 21 Februari 2017 - 21:05 WIB

Hujan, Warga Tatung Ponorogo Gagal Menggelar Kirab Sedekah Bumi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menurunkan seni gajah-gajahan lalu dimasukkan ke Balai Desa Tatung karena hujan, Selasa (21/2/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kirab sedekah bumi di Desa Tatung, Ponorogo, berjalan tidak sesuai rencana karena diguyur hujan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Acara kirab sedekah bumi di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Ponorogo, gagal dilaksanakan karena diterjang hujan deras, Selasa (21/2/2017) sore. Ratusan warga yang menonton acara itu seketika langsung bubar dan mencari tempat untuk berteduh.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di jalanan Desa Tatung, Selasa sore, ratusan orang berkumpul di sepanjang jalan tersebut menunggu kirab seni gajah-gajahan dan tari Reog. Saat hujan turun, warga yang awalnya berjejeran di sepanjang jalan desa itu langsung berhamburan mencari lokasi berteduh.

Beberapa atribut reog dan seni gajah-gajahan pun langsung dibawa di ruang balai desa supaya tidak kehujanan. Salah seorang warga, Sarni, mengaku sudah menunggu sejak pukul 14.00 WIB untuk menyaksikan kirab sedekah bumi itu.

Dia bersama anaknya sudah menantikan acara itu sejak beberapa pekan lalu. Namun sayang acara kirab tersebut tidak berjalan mulus karena kondisi cuaca tidak memungkinkan.

Advertisement

“Ya mau bagaimana lagi, hujannya deras sekali. Tadi sudah menunggu lama dan jalan-jalan di lokasi pusat kirabnya,” jelas dia kepada Madiunpos.com.

Kepala Desa Tatung, Rudi Sugiarto, 39, mengatakan acara sedekah bumi ini untuk mensyukuri nikmat Tuhan kepada masyarakat Desa Tatung. Selain itu, acara ini menjadi bentuk syukur atas panen raya petani di desa itu.

Dia menyampaikan acara sedekah bumi terdiri atas kirab sedekah bumi, pengobatan gratis, dan pementasan wayang kulit serta pengajian. Dia menuturkan sebenarnya kegiatan sedekah bumi sudah sering dilaksanakan, namun untuk kirab seni budaya baru kali ini dilaksanakan.

Advertisement

Rudi menuturkan acara kirab sedekah bumi ini tidak berjalan sesuai rencana karena hujan deras mengguyur desa itu. Namun, untuk kegiatan pergelaran wayang dan pengajian akan tetap berjalan.

“Kirab sedekah bumi tadi menampilkan Reog dan seni gajah-gajahan. Tadi keliling desa, baru separuh jalan malah diterjang hujan,” ujar dia.

Lebih lanjut, kegiatan sedekah bumi ini terlaksana berkat iuran warga desa setempat. Seluruh warga mengumpulkan iuran sesuai kemampuannya kepada panitia. “Jadi ada yang iuran uang, hasil bumi, nasi bungkus, ketela, kacang, dan lainnya,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif