Jateng
Senin, 20 Februari 2017 - 23:50 WIB

PERKEBUNAN JATENG : Pemprov Jateng Minta Impor Raw Sugar Dibatasi

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani tebu (Dok/JIBI/Bisnis)

Perkebunan tebu di Jateng terganggu dengan hadirnya gula impor jenis raw sugar.

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mendesak pemerintah pusat segera mengeluarkan kebijakan guna membatasi peredaran gula impor jenis row sugar. Desakan ini disampaikan Ganjar saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Dinas Pertanian dan Perkebunan se-Jateng di Wisma Perdamaian di Semarang, Senin (20/2/2017).

Advertisement

“Impor raw sugar memang harus dibatasi. Kalau enggak ya akan menyusahkan petani. Kalau enggak petani akan malas menanam tebu dan akibatnya produksi gula akan menurun,” ujar Ganjar.

Orang nomor satu di Jateng itu menjelaskan keberadaan raw sugar atau gula mentah memang memiliki fungsi yang banyak. Gula mentah sering dimanfaatkan untuk diolah sebagai gula kristal maupun gula rafinasi.

“Tapi kita kan belum punya mesinnya. Kalau mau daulat [gula] ya harus bisa buat sendiri [raw sugar],” imbuh Ganjar.

Advertisement

Pernyataan senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Yuni Astuti, yang berharap pemerintah segera mengeluarkan kebijakan pembatasan impor gula. “Tanpa adanya pembatasan impor gula akan membuat animo masyarakat untuk membudidayakan tebu turun,” beber Yuni dalam sambutannya saat Rakor Dinas Pertanian dan Perkebunan se-Jateng.

Yuni menambahkan saat ini kebutuhan gula di Jateng memang masih minus dibanding produksinya. Dari 3,7 juta ton tebu yang dihasilkan sepanjang 2016, Jateng baru bisa memproduksi 220.000 ton gula. Sementara kebutuhan akan gula tahun 2016 lalu mencapai 720.000 ton.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif