Soloraya
Senin, 20 Februari 2017 - 11:25 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Desain Flyover Manahan Dimungkinkan Berubah, Ini Sebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo yakni flyover Manahan segera dibangun April mendatang.

Solopos.com, SOLO — Desain awal pembangunan jalan layang flyover Manahan Solo masih dimungkinkan berubah. Pembuatan detail engineering design (DED) terus dikebut dan ditargetkan rampung Maret nanti.

Advertisement

Sebelumnya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan PR) telah mendesain konsep awal pembangunan flyover Manahan untuk kendaraan bermotor.

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Teknis Balai Penelitian dan Pengembangan Pusjatan, Handiyana, mengungkapkan merujuk desain awal (basic design) jalan layang sepanjang 500 meter tersebut hanya ada dua jalur ke utara dan selatan untuk dilalui kendaraan bermotor.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Teknis Balai Penelitian dan Pengembangan Pusjatan, Handiyana, mengungkapkan merujuk desain awal (basic design) jalan layang sepanjang 500 meter tersebut hanya ada dua jalur ke utara dan selatan untuk dilalui kendaraan bermotor.

“Kendaraan tidak bermotor memang tidak mungkin lewat sana,” ungkap dia, Minggu (19/2/2017). Pengendara sepeda, becak, maupun kendaraan tidak bermotor lain akan diarahkan melewati dua perlintasan sebidang yang rencananya dibangun di sisi kiri dan kanan flyover.

Jalan layang nantinya juga hanya bisa dilewati kendaraan bertonase kecil dan sedang, seperti truk engkel masih bisa melintas.

Advertisement

Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo yang semula ingin tetap membuka perlintasan sebidang akhirnya membatalkan rencananya. Pemkot memenuhi permintaan PT KAI untuk menutup perlintasan sebidang.

Terkait hal itu, Handiyana mengatakan desain pembangunan flyover masih bisa berubah. “Yang kami paparkan itu kan baru sebatas basic design. Jadi bisa berubah,” katanya. Menurut Handiyana dibutuhkan waktu sebulan untuk mematangkan desain jalan layang.

Kepala Dinas Perhubungan Solo, Hari Prihatno sebelumnya mengatakan penyusunan desain flyover Manahan terus dimatangkan. Desain yang selama ini dipaparkan dimungkinkan berubah dari rancangan semula dengan desain junction (bentuk huruf Y) atau I. “Kami masih diminta membuat kajian rekayasa lalu lintasnya dulu,” katanya.

Advertisement

Hari mengakui dengan desain yang ada sekarang, pihaknya kesulitan mengatur rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut. Ia mengungkapkan saat rapat koordinasi (rakor) belum lama ini pihaknya telah mensimulasikan lalu lintas setelah dibangun. Hasilnya, lalu lintas di kawasan Manahan dan sekitarnya justru akan semakin padat karena jumlah persimpangan bertambah.

Tak hanya itu, Bus Batik Solo Trans (BST) koridor 2 akan sulit beroperasi dengan trayek yang ada saat ini. Sebab akses dari Jl. dr. Moewardi menuju Jalan Yosodipuro tertutup oleh flyover.

Dengan adanya berbagai kesulitan tersebut, Hari mengatakan, kemungkinan desain flyover berubah sesuai kajian lalu lintas Dishub.“Bisa jadi nanti bentuknya huruf I, atau L, atau junction (huruf Y) seperti sekarang. Tergantung hasil kajiannya nanti,” kata dia.

Advertisement

Pihaknya mengebut kajian rekayasa lalu lintas dengan adanya flyover di perlintasan kereta api sebidang di Manahan. Sesuai rencana pembangunan fisik flyover dijadwalkan mulai dikerjakan April mendatang. “Pembangunan fisik kan rencananya delapan bulan. Jadi April harus mulai,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif