Infrastruktur Gunungkidul berupa dermaga sandar diperlukan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kapal-kapal besar yang melintas di wilayah perairan Pantai Selatan belum bisa diawasi dengan baik. Ketiadaan dermaga sandar yang representatif membuat upaya pengawasan jadi kurang maksimal.
Baca Juga : INFRASTRUKTUR GUNUNGKIDUL : Tak Ada Dermaga Sandar, Aktivitas Kapal Belum Maksimal Diawasi
Ketua Kelompok Nelayan Sadeng, Sarpan mengakui lokasi Pelabuhan Sadeng memiliki kapasitas yang terbatas. Sebagai buktinya, pelabuhan ini hanya bisa dilakukan bersandar untuk kapal-kapal dengan ukuran yang sedang, sementara untuk ukuran yang besar tidak bisa bersandar karena ukurannya yang masih terhitung sempit.
“Lokasinya memang sudah penuh dengan kapal nelayan sehingga untuk kapal-kapal besar juga tidak bisa masuk,” katanya, akhir pekan lalu.
Secara fasilitas, ia pun mengakui bahwa keberadan Pelabuhan Sadeng difokuskan untuk aktivitas penangkapan ikan dan bukan untuk angkutan barang.
Sementara itu, Kepala Seksi Tangkap, Dinas Kelautan DIY Supanto mengungkapkan, aktivitas di Pelabuhan Sadeng sudah relatif padat. Namun untuk upaya perluasan masih sangat mungkin. Hanya saja, sambung dia, rencana tersebut belum bisa dilakukan karena Pemerintah DIY masih fokus untuk penyelesaian pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo.
“Dari sisi perencanaan, perluasan itu masih sangat mungkin. Caranya dengan mengepras gunung yang ada di kanan kiri pelabuhan atau memanfaatkan tanah di darat untuk dikeruk kemudian ditambahkan untuk perluasan area sandar kapal sehingga kapasitasnya bisa lebih besar ketimbang yang ada sekarang,” katanya beberapa waktu lalu.