News
Jumat, 17 Februari 2017 - 09:15 WIB

SOLOPOS HARI INI : Pilkada DKI Jakarta: Putaran II Lebih Panas

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (17/2/2017)

Solopos hari ini mengabarkan putaran kedua pilkada DKI Jakarta akan lebih panas.

Solopos.com, SOLO– Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta diprediksi lebih panas dibandingkan dengan putaran I. Perolehan suara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno diperkirakan ketat.

Advertisement

Mabes Polri mengakui kerawanan keamanan dalam putaran II Pilkada DKI Jakarta lebih tinggi. ”Hal itu [potensi kerawanan] ada. Lebih panas dari putaran pertama. Potensi seperti itu harus jujur kita katakan ada,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Tangerang, Banten, Kamis (16/2/2017).

Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan lebih panas menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (17/2/2017). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan banjir kiriman dari Boyolali rendam puluhan rumah di Kartasura, Festival Jenang Solo, dan Jokowi serahkan kasus adik ipar ke KPK.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

Advertisement

BENCANA ALAM : Banjir Kiriman Rendam Puluhan Rumah

Puluhan rumah warga di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo dan Kecamatan Laweyan, Solo, terendam banjir kiriman dari Boyolali, Kamis (16/2/2017) malam.Di Kartasura banjir merendam warga Kelurahan Kartasura dan Desa Singopuran.

”Sebenarnya Kartasura tadi [Kamis] sore hujan lebat tapi cuma sebentar. Mungkin bagian atas atau daerah Boyolali dan sekitarnya turun hujan lebat,” ujar Lurah Kartasura, Didik Istiadi Firianto saat meninjau lokasi banjir bersama Kasi Trantib Kecamatan Kartasura, Agus Jaelani.

Advertisement

Menurut Didik wilayah yang terkena banjir di antaranya di Kampung Purwogondo lima rumah, di belakang Polsek Kartasura 10 rumah, dan Tegalsari 31 rumah. Daerah paling parah adalah Purwogondo dengan ketinggian banjir lebih dari satu meter. Di belakang SPBU Gembongan, Singopuran, setidaknya enam rumah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi sekitar satu meter.

Salah seorang warga setempat Kristiyono, 46, mengatakan banjir di lingkungan rumahnya terjadi akibat membeludaknya air sungai di dekat rumahnya.Tempat kami ini memang langganan banjir karena air dari Kali Kartasura yang membeludak terus masuk ke kali kecil di tempat kami ini. Hal ini terjadi karena kali kecil tersebut tidak ada pintu airnya,”kata dia.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

FESTIVAL JENANG SOLO : Puluhan Ribu Takir Jenang akan Dibagi

Puncak acara Festival Jenang Solo (FSJ) 2017 yang digelar bertepatan dengan hari jadi ke-272 Kota Solo, Jumat (17/2/2017) pagi, bakal dimeriahkan dengan kegiatan kirab yang diikuti aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Mereka akan mengarak Perahu Rojomolo berisi 272+1 takir jenang. Ketua Panitia FSJ 2017, Septando Hijri Safara, mengatakan kegiatan kirab merupakan kolaborasi langsung antara peringatan hari jadi Kota Solo dan Festival Jenang Solo.

Peserta kirab sekitar 1.800 ASN dan para pelajar yang mengikuti upacara di Stadion Sriwedari dalam rangka peringatan hari jadi Kota Solo. ”Kirab diiringi barisan garuda dan merah putih, gunungan jenang berjumlah 272+1 takir yang diletakkan di perahu Rojomolo, gending Cara Balen, dan barisan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Septando saat jumpa pers di Omah Sinten, Kamis (16/2/2017).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

DUGAAN SUAP PAJAK : Jokowi Serahkan Kasus Adik Ipar ke KPK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghormati penanganan hukum kasus dugaan suap Kasubdit Ditjen Pajak Handang Soekarno yang menyeret nama adik iparnya Arif Budi Sulistyo.

”Ya enggak bener ya diproses hukum. Kita semuanya menghormati proses hukum di KPK. Saya yakin KPK bekerja sangat profesional dalam memproses semua kasus,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan, Kamis (16/2/2017).

Jokowi memastikan ada instruksi agar tidak ada praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan kerjanya. Peringatan ini menurut Jokowi sudah berulang kali disampaikan.

”Saya tidak hanya mengeluarkan surat, tapi sebelumnya mungkin lebih dari lima kali. Saya sampaikan di sidang kabinet, waktu pertemuan dengan dirut-dirut direksi BUMN saya sampaikan. Saya kira penjelasannya sangat jelas,” imbuhnya.

Pada Januari 2016 lalu, Jokowi meminta siapa yang mencatut namanya agar dilaporkan kepada dirinya. Kemudian pada 29 November 2016, Seskab mengeluarkan surat arahan Presiden kepada para menteri yang berisi lima poin.

Poin pertama, menteri atau pejabat pemerintahan tidak menerima pihak-pihak yang memperkenalkan diri sebagai saudara, keluarga, atau teman dari Presiden atau mengatasnamakan Presiden, kecuali Presiden yang menyampaikan pesan kepada menteri atau pejabat yang bersangkutan.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif