Jateng
Jumat, 17 Februari 2017 - 20:50 WIB

KEMACETAN SEMARANG : Jl. Pemuda Resmi Searah, Pengguna Jalan Kian Bingung

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jl. Pemuda. Kota Semarang. (Panoramio.com)

Kemacetan lalu lintas coba diatasi oleh Pemkot Semarang dan Satlantas Polrestabes Semarang dengan menerapkan jalur satu arah di Jl. Pemuda.

Semarangpos.com, SEMARANG – Guna mengurangi kemacetan di jalan-jalan pusat kota, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jumat (17/2/2017), resmi memberlakukan jalur satu arah di tiga ruas jalan protokol. Ketiga jalan protokol di Kota Semarang yang diterapkan jalur searah itu, yakni Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, dan Jl. Piere Tendean.

Advertisement

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Catur Gatot Efendi, menyebutkan pemberlakuan jalur searah di beberapa ruas jalan utama Kota Semarang sebenarnya sudah dilakukan sejak Januari 2017. Untuk Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, dan Jl. Piere Tendean ini merupakan tahap yang keempat setelah sebelumnya kebijakan yang sama diterapkan di beberapa jalan utama, seperti Jl. Veteran, Jl. Menteri Supeno, dan Jl. M.T. Haryono.

“Mudah-mudahan pemberlakuan satu arah di ruas jalan protokol ini dapat mengurangi kepadatan dan tingkat kemacetan di Kota Semarang,” terang Catur saat dijumpai wartawan di Jl. Pemuda, Semarang, Jumat pagi.

Pemberlakuan satu arah di Jl. Pemuda berlaku dari Mal Paragon hingga Tugu Muda. Sementara, untuk Jl. Imam Bonjol pemberlakuan satu arah mulai dari Tugu Muda hingga simpang empat Jl. Piere Tendean. Sedangkan, jalur searah di Jl. Piere Tendean diterapkan dari arah barat ke timur.

Advertisement

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pehubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang, Triwibowo, menyebutkan kebijakan jalur satu arah merupakan program pemerintah dalam mewujudkan lalu lintas Semarang yang lancar dan terhindar dari kemacetan. “Tujuannya untuk mengurangi titik-titik kemacetan seperti di persimpangan Jl. Gajah Mada. Dengan penerapan jalur satu arah akan lebih optimal dan tidak terjadi pelanggaran dari jalur sekunder,” terang Triwibowo.

Terpisah, salah satu pengendara sepeda motor asal Pekalongan yang berdomisili di Semarang, Yusuf Isyrin Hanggara, mengaku bingung dengan penerapan jalur searah di Jl. Pemuda. Pemberlakuan jalur satu arah itu membuatnya harus melalui jalan yang lebih panjang untuk ke tempat tujuan.

”Jujur menurut saya pemberlakuan jalur searah di Jl. Pemuda ini tidak efektif. Selama ini kemacetan lebih dikarenakan banyaknya kendaraan roda empat yang parkir sembarangan hingga memakan bahu jalan. Kalau seperti ini kami selaku pengendara sepeda motor jelas kebingungan. Mau ke arah [Mal] Paragon dari Tugu Muda saja harus memutar,” beber Yusuf.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif