SOLOPOS.COM - Para jaksa mengamati uang rupiah Tahun Emisi 2016 di aula kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY, Kamis (16/2/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)
Uang baru masih terus disosialisasikan
Harianjogja.com, JOGJA-Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY menyosialisasikan uang rupiah Tahun Emisi 2016 kepada para jaksa di lingkungan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY, Kamis (16/2/2017). Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman jaksa tentang uang.
Kepala Kejati DIY Tony T. Spontana mengaku, sosialisasi ini untuk mendukung kinerja kejaksaan dalam menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan uang, seperti pemalsuan, peredaran, dan kegiatan perbankan ilegal lainnya.
“Kalau kita menindak tentang pemalsuan uang sementara kita nggak tahu palsunya di mana, maka BI sekarang sosialisasi. Jangan seperti kasus penanganan yang pernah terjadi soal iPad. Jaksa nggak tahu cara pakainya [iPad], itu memalukan. Semoga nggak terjadi di DIY,” tuturnya saat memberikan sambutan dalam acara sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank bagi Para Jaksa di Jajaran Kejaksaan DIY.
Menurutnya, kasus pemalsuan uang dan kegiatan ilegal dalam penukaran valuta asing tidak hanya dilihat dari aspek pemalsuan uangnya tetapi perlu dilihat dari sisi variabel lainnya.
“Di balik itu ada masalah lain seperti terorisme, kejahatan narkotika, dan pencucian uang. Maka hulunya harus dipahami,” lanjut Tony.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto mengatakan kejaksaan menjadi instansi pertama yang mendapat sosialisasi uang baru ini.
Namun sejak diterbitkan pertama kali, BI sudah gencar menyosialisasikan kepada stakeholder mulai dari teller, kepala kasir, pimpinan toko, asosiasi, sampai para pedagang seperti di Gunungkidul.