Jatim
Kamis, 16 Februari 2017 - 19:05 WIB

BUNUH DIRI MADIUN : Punya Utang pada 29 Orang, Kakek-Kakek Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (Dok/JIBI)

Bunuh diri Madiun, seorang kakek-kakek gantung diri karena terbelit utang.

Madiunpos.com, MADIUN — Sukarli, 70, warga RT 014/RW 003, Dusun Ketupu, Desa Sebayi, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumahnya, Kamis (16/2/2017) sekitar pukul 06.00 WIB.

Advertisement

Alasan kakek-kakek tersebut gantung diri diduga karena terlilit utang. Sebelum gantung diri, Sukarli menulis pesan di secarik kertas yang memerinci jumlah utang yang harus dibayar. Dalam surat itu, Sukarli menulis dirinya berutang kepada 29 orang dengan total nilai Rp1.509.500 dan tiga liter bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, di salah satu kertas catatannya juga tertulis Sukarli meminta maaf dan menyatakan pamit kepada anak-anak dan cucu-cucunya. “Aku nyuwun pamit yo lan nyuwun pangapura anak-anakku putu-putuku [Saya mohon pamit ya dan mohon maaf kepada anak-anakku dan cucu-cucuku],” tulis Sukarli di secarik kertas.

Kapolsek Gemarang, AKP Muslich Bawani, mengatakan jasad Sukarli yang menggantung itu kali pertama ditemukan cucunya, Fredy, 15, Kamis pagi. Dari keterangan Fredy, pada Rabu malam ia tidur di lantai rumah bersama Sukarli.

Advertisement

Kemudian sekitar pukul 04.00 WIB, Fredy melihat kakeknya keluar rumah dan tidak melihatnya masuk kembali ke rumah. “Cucunya melihat Sukarli keluar rumah, tapi tidak melihatnya masuk ke rumah lagi. Kemudian, cucunya melihat Sukarli sudah menggantung dengan terbujur kaku,” kata dia, Kamis.

Di kantong celana Sukarli terdapat dua kertas berisi catatan utang kepada 29 orang. Sedangkan satu kertas lainnya berisi permohonan maaf dan pamitan. “Diduga memang persoalan ekonomi. Sukarli terlilit banyak utang. Itu dikuatkan dengan pesan yang ditulisnya,” jelas dia.

Muslich menyampaikan salah satu pesan yang ditulis Sukarli juga menyebut untuk membayar utang-utangnya bisa menjual sebagian tanah miliknya. Setelah diidentifikasi, jasad pun langsung diberikan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif