Jogja
Rabu, 15 Februari 2017 - 09:20 WIB

RAZIA BANTUL : Truk Pasir Kian Jadi Momok Bagi Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan DIY, Polres Bantul dan Dinas Perhubungan Bantul saat melakukan razia angkutan di Jl.Parangtritis Km7 Dusun Druwo, Desa Bangunharjo Kecamatan Sewon, Senin (13/2/2017) pagi. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Razia Bantul kini menyasar kendaraan bertoanse besar

Harianjogja.com, BANTUL — Tonase yang melebihi batas masih menjadi persoalan penting terkait pemeliharaan jalan di Bantul. Truk pasir yang volumenya semakin banyak dinilai semakin sulit dikendalikan.

Advertisement

Hal itu diakui oleh Kepala Kantor Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sumaryanta. Ditemui usai melakukan razia angkutan barang dan orang di kawasan Jl. Parangtritis Km 7 Dusun Druwo Desa Bangunharjo, Senin (13/2/2017), ia mengakui, selain persoalan masa berlaku Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) yang telah habis, tonase dan muatan yang berlebihan juga masih menjadi persoalan penting di sejumlah titik akses jalan di Bantul.

Dalam razia yang dilakukannya secara gabungan bersama pihak Polres Bantul itu, setidaknya ada 31 kendaraan yang ditindak dengan beragam pelanggara. Kebanyakan pelanggaran itu adalah terkait dengan masa berlaku PKB yang telah habis. “Sisanya terkait dengan tonase, dimensi muatan, kelaikan serta kelengkapan surat-surat kendaraan. Totalnya ada 31 kendaraan yang kami tilang,” katanya.

Sulitnya pengendalian truk-truk pasir bertonase tinggi itu memang tak pelak lantaran belum terjangkaunya kawasan itu oleh jembatan timbang. Di DIY, jembatan timbang memang hanya ada tiga unit saja yang masing-masing berada di Kabupaten Sleman dan Kulonprogo.

Advertisement

Terpisah, Kepala Dishub Bantul Aris Suharyanta mengakui, secara rutin pihaknya terus melakukan razia tonase itu. Ia tak menampik, dalam kurun waktu 1-2 tahun terakhir, volume truk pasir yang melintas di jalur selatan Bantul semakin meningkat. Truk-truk itu dikatakannya kini banyak melintas, terutama di sepanjang kawasan Jl. Srandakan. “Dari Palbapang ke barat,” katanya saat dikonfirmasi terpisah.

Oleh karena itu, ke depan, pihaknya berencana untuk menggalakkan razia tanpa harus menunggu jadwal razia gabungan. Hanya saja, untuk merealisasikan harapan itu, minimal pihaknya membutuhkan 8-10 orang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dishub Bantul. “Hingga kini, kami baru punya 3 orang saja. Rencananya tahun ini, kami akan tambah menjadi 5 orang,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif