Jogja
Rabu, 15 Februari 2017 - 14:20 WIB

PENELITIAN WOLBACHIA : Begini Cara Menghentikan Penyebaran Demam Berdarah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X diiringi sejumlah pegawai saat memasuki area komplek FK UGM, Selasa (14/2/2017) siang. (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Penelitian wolbachia diharapkan dapat disebarkan di seluruh DIY

Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah DIY bersama tim Eliminate Dengue Project (EDP) Universitas Gadjah Mada (UGM) akan terus  memperluas area penyebaran nyamuk Ades aegypti untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. Dari upaya itu ditargetkan seluruh wlayah DIY akan disebar nyamuk ber-wolbachia pada 2022 nanti.

Advertisement

Baca Juga : PENELITIAN TERBARU : Laboratorium Kedokteran Tropis untuk Negara Tropis, Kapan Jogja Punya?
Peneliti utama EDP Adi Utarini menjelaskan untuk memberantas penyakit demam berdarah di suatu wilyah diperlukan sedikitnya 80 persen populasi nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung bakteri wolbachia. Caranya dengan menempatkan satu ember telur nyamuk yang berisi sekitar 60-120 telur nyamuk wolbachia di setiap rumah.

“Kita ganti setiap dua minggu sekali, pergantian dilakukan hingga 18 sampai 20 kali,” ujarnya, Selasa (14/2/2017)

Saat ini tim EDP telah menempatkan telur nyamuk di tujuh kelurahan di wilyah Kota Yogyakarta. Diperkirakan hingga bulan Maret mendatang populasi nyamuk di tujuah kelurahan itu sudah mencapai 80 persen nyamuk yang sudah mengadung wolbachia.

Advertisement

“Untuk 35 kelurahan selanjutnya kita perkirakan hingga akhir tahun populasinya sudah mencapai diatas 60 persen,” jelas dia.

Sementara Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Suratman, mengatakan penelitian nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia bertujuan untuk mengurangi penyakit demam berdarah dengue. Penelitian ini menurutnya satu-satunya di Indonesia, bahkan hasil produk risetnya sudah diaplikasikan di wilayah DIY.

“Komitmen UGM, riset inovasi ini bukan semata-mata memenuhi selera peneliti tapi untuk kepentingan bangsa,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif