Jogja
Senin, 13 Februari 2017 - 19:20 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Upacara Melasti Didorong Jadi Daya Tarik Wisata

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para Perangkat Upacara Melasti melakukan Larung Persembahan ke Laut Ngobaran, Desa Kanigoro, kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Senin (22/2/2016).(Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Gunungkidul akan bertambah agenda dengan masuknya Hari Raya Nyepi menjadi agenda wisata tahunan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul bersama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gunungkidul akan mendorong Upacara Melasti menjadi daya tarik wisata. Upacara menjelang Hari Raya Nyepi itu direncanakan masuk agenda wisata tahunan.

Advertisement

Ketua PHDI Gunungkidul, Purwanto mengatakan Upacara Melasti yang selama ini dilangsungkan secara rutin di Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari akan direncanakan masuk dalam agenda wisata tahunan. “Bupati [Badingah] berpesan agar upacara tersebut dimasukkan menjadi agenda wisata tahunan,” ungkapnya, Minggu (12/2/2017).

Upacara Melasti memang menurut dia telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan sejak rutin diadakan secara akbar pada 2009 lalu. Pasalnya dalam upacara yang rata-rata diikuti oleh 1.500 umat Hindu itu terdapat juga rangkaian pawai budaya.

Selain acara sakral ritual keagamaan, dalam upacara yang akan dilangsungkan pada 12 Maret 2017 itu juga terdapat arak-arakan umat dengan membawa jempana, umbul-umbul, gunugan, serta sesaji. Sementara itu iring-iringan para penari dan reog dipadu dengan tetabuhan gamelan Jawa dan Bali juga akan mewarnai Upaca Melasti.

Advertisement

“Kami tidak akan mengurangi nilai-nilai spiritual keagamaannya. Tapi dari segi sosial, harapan kami upacara ini dapat menarik kunjungan wisata, sehingga dapat mendongkrak pariwisata di Gunungkidul,” kata Purwanto yang juga merupakan Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 Kabupaten Gunungkidul.

Di Pantai Ngobaran, Upacara Melasti sendiri sudah ada sejak 1990. Bagi umat Hindu, Pantai Ngobaran dinilai sebagai tempat yang sakral. Pasalnya tempat itu diyakini sebagai petilasan yang pernah digunakan sebagai tempat tapa brata dan semedi oleh Prabu Brawijaya ke-V, yang merupakan salah satu leluhur umat Hindu.

Selain upacara di Pantai Ngobaran. Umat Hindu seluruh DIY, kata Purwanto juga akan melakukan upacara Wonokerti di Hutan Wonosadi, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul. Upacara yang akan dilangsungkan pada 26 Februari 2017 itu adalah upaya dalam menjaga kelestarian hutan dan kearifan lokal.

Advertisement

Terpisah Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono menyebut Upacara Melasti sangat memungkinkan menjadi agenda wisata tahunan. Kendati demikian pihaknya ingin upacara keagamaan yang menjadi atraksi wisata tetap dalam konteks menghormati nilai-nilai agama.

“Dapat kami masukkan ke dalam kalender event, sebagai atraksi daya tarik wisata yang tentu saja di luar dari konteks keagamaan. Di luar upacara sakral keagamaan apa saja yang memungkinkan menjadi daya tarik wisata akan kami dukung sekali,” kata dia.

Dia berharap nantinya dapat mencontoh ritual-ritual keagamaan lainnya yang kemudian menjadi atraksi wisata yang terkemuka. Seperti halnya di Candi Borobudur Kabupaten Magelang dan di Bali, yang sudah menjadi daya tarik wisata dengan adanya upacara keagamaan yang dipadu dengan atraksi wisata.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif