Umum
Minggu, 12 Februari 2017 - 08:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Menyusuri Hutan Mangrove dengan Perahu Wisata

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pengunjung Pantai Pasir Kadilangu menaiki perahu untuk menjelajahi kawasan wisata mangrove yang terletak di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo di daerah pesisir

Harianjogja.com, KULONPROGO — Kawasan hutan mangrove di pesisir Kulonprogo telah menjadi lokasi yang memikat banyak wisatawan. Selain menyusuri jembatan kayu dan bambu sembari mencari spot terbaik untuk berfoto, wisatawan juga dapat menjelajahi area itu dengan menaiki perahu.

Advertisement

Salah satu destinasi yang layak dipilih saat mengunjungi kawasan hutan mangrove adalah Pantai Pasir Kadilangu. Obyek wisata yang dibuka sejak Mei 2016 lalu itu terletak di Muara Sungai Bogowonto dan termasuk wilayah Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Popularitasnya jelas terlihat dari jumlah kunjungan yang rata-rata dapat mencapai 500 orang per hari. Angka itu bertambah beberapa kali lipat pada musim liburan.

Pada libur Natal dan tahun baru beberapa waktu lalu, setidaknya 3.000 orang berkunjung ke Pantai Pasir Kadilangu setiap hari. Pengelola wisata mangrove Pantai Pasir Kadilangu, Suparyono mengatakan, obyek wisata itu sengaja dibuka sejak pukul 06.00 WIB untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung. Hal itu juga diharapkan mampu memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan hutan mangrove.

Beberapa wahana memang disediakan pengelola demi memfasilitasi hasrat berfoto para wisatawan. Namanya pun sengaja dibuat unik, seperti Jembatan Tempo Dulu, Goa Sama Lu, dan Jembatan Cinta. Namun, ada fasilitas lain yang menurut Suparyono akan sayang untuk dilewatkan begitu saja. “Ada perahu wisata yang bisa mengantarkan wisatawan keliling muara,” kata Suparyono kepada Harian Jogja, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Ada dua perahu wisata yang disediakan pengelola wisata mangrove Pantai Pasir Kadilangu. Suparyono mengatakan, keduanya memiliki ukuran dan daya tampung berbeda. Perahu pertama berukuran lebih besar sehingga dapat mengangkut 25 orang sekaligus. Sedangkan kapasitas perahu kedua sebanyak 15 orang karena menyesuaikan dengan ukurannya yang memang lebih kecil.

Perjalanan naik perahu memakan waktu sekitar lima menit. Kendati singkat, wisatawan tetap dapat memanfaatkannya dengan berbagai cara. Mereka bisa sekedar duduk dan menikmati keindahan hutan mangrove atau kembali menjadi obyek dan sudut terbaik untuk mengambil foto. “Bayarnya cukup Rp5.000 per orang,” ujar Suparyono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif