Jogja
Minggu, 12 Februari 2017 - 01:40 WIB

CUACA EKSTREM GUNUNGKIDUL : Hujan Deras dan Angin Kencang Robohkan Dapur

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca ekstrem berupa hujan deras. (JIBI/Dok)

Hujan deras disertai angin, ditambah kondisi bangunan yang sudah tua diduga menjadi penyebab ambruknya bangunan itu.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Rumah bagian dapur milik Jumiyo salah satu warga di Dusun Putat ll, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul roboh pada Sabtu (10/2) dini hari. Hujan deras disertai angin, ditambah kondisi bangunan yang sudah tua diduga menjadi penyebab ambruknya bangunan itu.

Advertisement

Pemilik rumah, Jumiyo mengatakan, kejadian tersebut terjadi sangat cepat. Tiba-tiba ia mendengar suara benda yang jatuh ke lantai sangat keras. “Setelah saya lihat ternyata atap dapur sudah roboh dan ratusan genting pecah,” kata dia, Sabtu (11/2/2017).

Menurutnya, robohnya dapur itu berawal saat hujan deras disertai angin kencang di wilayah Patuk sejak Jumat (10/2/2017) malam. Kuat dugaan ambruknya bangunan tersebut dikarenakan tiang penyangga sudah lapuk dan tak kuat lagi menahan sapuan hujan yang disertai angin kencang.

Kendati sebagian bangunan rumahnya roboh, namun dia bersyukur karena tak ada korban jiwa. “Beruntung saya dan anggota keluarga tidak berada di ruang dapur. Sehingga selamat,” ungkapnya.

Advertisement

Meski begitu dia mengalami kerugian materil. Jumiyo menyebut akibat peristiwa tersebut, ia merugi sekitar Rp5 juta.

Lanjut Jumiyo, kejadian itu telah dilaporkan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul. Dan saat ini dengan dibantu puluhan warga setempat telah bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Budhi Harjo berharap, masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya menurut dia musim penghujan dan cuaca ekstrim masih akan terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal Sesuai dengan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi hingga akhir Februari. “Masyarakat kami minta untuk mewaspadai,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif