Soloraya
Sabtu, 11 Februari 2017 - 03:30 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Proyek Mandek, Dana Lanjutan Rehab Pasar Rejosari Diajukan di APBD Perubahan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/dokumen)

Pasar tradisional Solo, dana lanjutan proyek rehab Pasar Rejosari bakal diajukan di APBD Perubahan 2017.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berancang-ancang mengajukan anggaran untuk melanjutkan pembangunan Pasar Rejosari pada APBD Perubahan (APBD-P) 2017. Skenario tersebut diwujudkan jika Pemerintah Provinsi Jawa Tengah batal mengucurkan anggaran untuk lanjutan pasar tersebut.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan sejauh ini Pemkot belum menerima kabar soal anggaran dari Pemprov Jawa Tengah untuk pembangunan Pasar Rejosari. “Belum ada informasi. Sekarang pembangunan mandek,” kata Budi ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota, Jumat (10/2/2017). (Baca: Anggaran Belum Jelas, Proyek Rehab Pasar Rejosari Terancam Mandek)

Pemkot selama ini berkenyakinan penganggaran pembangunan Pasar Rejosari akan dilanjutkan Pemprov Jawa Tengah pada tahun ini. Keyakinan itu lantaran rencana pembangunan Pasar Rejosari masuk skala prioritas hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (Musrenbangprov) Jateng. Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah meninjau pembangunan Pasar Rejosari.

Advertisement

Pemkot selama ini berkenyakinan penganggaran pembangunan Pasar Rejosari akan dilanjutkan Pemprov Jawa Tengah pada tahun ini. Keyakinan itu lantaran rencana pembangunan Pasar Rejosari masuk skala prioritas hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (Musrenbangprov) Jateng. Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah meninjau pembangunan Pasar Rejosari.

Rencananya Pemprov memberi bantuan anggaran untuk lanjutan proyek pembangunan Pasar Rejosari. “Kami berharap Pemprov memberi kepastian anggaran untuk Pasar Rejosari,” harapnya.

Pemkot hanya mengandalkan bantuan anggaran dari Pemprov Jawa Tengah untuk merampungkan Pasar Rejosari. Pemkot tidak menganggarkan kembali dana revitalisasi Pasar Rejosari pada ABPD 2017 setelah tahap pertama proyek Pasar Rejosari dibiayai APBD Kota Solo pada 2016.

Advertisement

Skenario pembiayaan telah disusun Pemkot dengan menyertakan dua sumber dana, yaitu APBD Kota Solo 2016 senilai Rp5,4 miliar dan APBD Provinsi Jateng Rp19,5 miliar pada 2017. Pada tahap pertama, revitalisasi difokuskan pada pembangunan fondasi dan struktur bangunan.

Sedangkan tahun ini pembangunan dilanjutkan dengan dana APBD Provinsi Jateng. Karena itu, Pemkot tidak menganggarkan dana revitalisasi maupun mencari alternatif sumber dana lain untuk lanjutan Pasar Rejosari.

“Jadi kalau memang nanti Pemprov tidak mengucurkan anggaran, ya sudah kami anggarkan di [APBD] Perubahan,” katanya.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagiyo, sebelumnya mengatakan sesuai konsep Pasar Rejosari dibangun dua lantai. Berdasarkan data, Pasar Rejosari menampung 418 pedagang.

Mereka terbagi menjadi 42 pedagang kios dan 376 pedagang menempati los pasar. “Selama proyek dikerjakan, pedagang ditempatkan sementara di pasar darurat,” katanya.

Terkait nasib para pedagang yang ditempatkan di pasar darurat hingga tahun depan, Subagiyo tidak mempersoalkannya. Kondisi kios dan los di pasar darurat sudah didesain agar bisa digunakan selama dua tahun. Fasilitas air bersih pun masih disediakan.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif