Soloraya
Jumat, 10 Februari 2017 - 09:10 WIB

Pabrik Olahan Ternak Boyolali Siap Ekspor Nugget dan Susu ke Jepang dan Myanmar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja memproduksi nugget di pabrik daging ayam olahan PT So Good Food, Desa Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali, Kamis (9/2/2017). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Salah perusahaan produsen makanan olahan siap mengekspor nugget dan susu ke Jepang dan Myanmar.

Solopos.com, BOYOLALI — Salah satu perusahaan di bidang olahan pangan dari ternak di Boyolali siap mengekspor produk nugget dan susu ke Jepang dan Myanmar.

Advertisement

Perusahaan tersebut ada PT Cahaya Gunung Food Plant Boyolali yang merupakan perusahaan hasil join operasional antara PT So Good Food (SGF) dengan PT Cargill Foods Indonesia. Pada Kamis (9/2/2016), perusahaan tersebut didatangani pejabat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian dan auditor dari pemerintah Jepang.

Dirjen PKH, I Ketut Diarmita, saat berkunjung ke PT SGF di Desa Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali, Kamis (9/2/2017), menyampaikan saat ini pemerintah sedang mengupayakan ekspor produk daging ayam olahan dan susu cair ke luar negeri, khususnya Jepang dan Myanmar.

Diarmita menyampaikan upaya mengekspor daging ayam ke luar negeri sudah dimulai pada 2014. Saat itu Pemerintah Jepang menyetujui empat unit usaha pengolahan daging ayam untuk mengekspor daging ayam olahan ke Negeri Sakura.

Advertisement

Keempat unit usaha tersebut yaitu PT Malindo Food Delight Plant Bekasi, PT So Good Food Plant Cikupa, PT Charoen Pokphand Plant Serang, dan PT Bellfood Plant Gunung Putri. Ekspor dilakukan dalam bentuk daging ayam olahan yang telah melalui proses pemanasan kurang lebih 70 derajat Celcius selama sekitar 1 menit.

Hal ini dilakukan mengingat saat ini Indonesia belum bebas penyakit Avian influenza (AI) sehingga Indonesia tidak dapat mengekspor daging ayam dalam bentuk segar dingin atau beku. “Untuk saat ini kami sedang mengupayakan agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat kembali memperoleh persetujuan dari Jepang untuk mengekspor daging ayam olahan ke Jepang.”

Saat ini, tim auditor dari Kementerian Pertanian Jepang telah datang ke Indonesia melakukan audit surveilans terhadap keempat unit usaha tersebut. Selain itu, pada Kamis, tim auditor dari Jepang juga mengaudit PT Cahaya Gunung Food Plant Boyolali yang merupakan salah satu unit usaha baru yang telah diusulkan pemerintah Indonesia untuk bisa mengekspor pangan olahan ayam ke Jepang.

Advertisement

Tim audit ingin memastikan standar keamanan pangan yang dipersyaratkan pemerintah Jepang telah terpenuhi. “Saya sangat berharap empat perusahaan tersebut ditambah satu perusahaan di Boyolali ini lolos audit sehingga Indonesia dapat segera mengekspor produk olahan daging ayam, bukan hanya ke Jepang yang terkenal dengan persyaratan keamanan pangannya yang tinggi, tetapi juga dapat menembus ke negara-negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Timor Leste, dan sebagainya,” ungkap Diarmita.

Head of Manufacturing Operation PT SGF, Asrul Ointu, mengatakan mereka akan mengekspor produk olahan berupa nugget dan karage. Sedangkan President Director PT Cahaya Gunung Foods, Derek Schoonbaert, menargetkan bisa mengekspor produk olahan ayam sebanyak 5.000 metrik ton per tahun untuk dua tahun pertama.

Selain olahan daging ayam, SGF juga sedang mempersiapkan ekspor susu cair ke Myanmar. “Pelaksanaan ekspor susu cair tinggal menunggu proses administrasi. Begitu selesai kami siap ekspor,” imbuh Asrul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif