News
Jumat, 10 Februari 2017 - 20:00 WIB

JALAN RUSAK KLATEN : Setelah Wisata Jeglongan Sewu Sragen, di Klaten Ada Desa 1001 Kolam

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Spanduk satire di ruas jalan Sambeng-Sidowarno, Wonosari, Klaten, Kamis (9/2/2017). (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Jalan rusak di Klaten juga menjadi sorotan.

Solopos.com, KLATEN — Setelah sebelumnya wisata Jeglongan Sewu Sragen nge-hits, kini muncul kawasan desa 1001 kolam di Klaten. Jeglongan Sewu merupakan nama yang disematkan untuk menyebutkan jalan-jalan rusak di wilayah Sragen.

Advertisement

Pun halnya Desa 1001 Kolam merupakan sindiran atas kondisi jalan rusak di Klaten. Spanduk bertuliskan, Hati-hati Anda Memasuki Kawasan Desa 1001 Kolam. #DalanKlatenKoyoKalen.

Spanduk satire di jalan Sambeng-Sidowarno, Wonosari, Klaten, Kamis (9/2/2017). (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Aneka spanduk bernada satire itu terpasang di ruas jalan Sambeng, Desa Gunting-Desa Sidowarno, Wonosari, Klaten. Jalan tersebut berada di wilayah perbatasan serta menghubungkan dengan Kabupaten Sukoharjo setelah melintasi jembatan di atas Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

Kondisi jalan di kawasan tersebut rusak parah terutama di wilayah Desa Sidowarno. Spanduk bernada satire bermunculan di ruas jalan tersebut.

Salah satu warga Marno, 53, mengatakan jalan mengalami rusak parah sejak setahun terakhir. “Setelah Lebaran tahun lalu itu jalan mulai rusak. Biasanya itu setelah Lebaran ditambal, tetapi tahun kemarin tidak. Ya sering ada warga yang jatuh,” urai dia saat ditemui Solopos.com Kamis (9/2/2017) sore.

Terkait pemasangan spanduk satire, Marno tak tahu menahu pemasang spanduk-spanduk tersebut. “Sudah sepekan ini sepertinya dipasang. Saya sendiri juga tidak tahu siapa yang masang spanduk. Tahu-tahu sudah ada,” katanya.

Advertisement

Kepala Desa Sidowarno, Sukarno, juga tak mengetahui pemasang spanduk satire di ruas jalan tersebut. Ia juga menjelaskan jalan mengalami rusak parah sejak setahun lalu. Kerusakan terjadi lantaran jalan kerap dilintasi truk bermuatan berat.

Lantaran masuk jalan kabupaten, perbaikan menjadi kewenangan pemkab. “Karena jalan bukan kewenangan desa, kami mau mengalokasikan melalui dana desa juga tidak bisa. Informasinya tahun ini akan diperbaiki. Untuk sementara karena kondisinya seperti itu, kemarin berdasarkan hasil rapat disetujui dilakukan penambalan darurat [menggunakan pasir] dengan dana diambil dari pendapatan asli desa,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif