Sport
Jumat, 10 Februari 2017 - 06:30 WIB

HUT PASOEPATI : Ini Daftar Kerusuhan Suporter yang Melibatkan Pasoepati

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suporter Pasoepati menyalakan kembang api saat mendukung tim kesayangannya, Persis Solo yang melawan Persik Kediri dalam laga Divisi Utama LPIS di Stadion Manahan, Solo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

HUT Pasoepati jatuh pada 9 Februari.

Solopos.com, SOLO – Sejak berdiri pada 9 Februari 2000, Pasoepati mengalami sejumlah insiden kericuhan. Baik ketika kelompok suporter berbasis ribuan anggotan dari Solo ini masih mendukung Pelita Solo, Persijatim, hingga kini Persis Solo. Berikut di antara kronologi bentrok suporter itu:

Advertisement

4 Juni 2000

Kerusuhan suporter terjadi ketika laga PSIM versus Pelita Solo di Stadion Mandala Krida, Minggu (4/6/2000). Perang batu dimulai  di bagian selatan pojok tribune terbuka antara suporter dua kesebelasan. Puluhan ribu anggota Pasoepati yang berangkat dengan 23 bus juga mendapat lemparan batu dan bom Molotov dari luar stadion. Mereka akhirnya terpaksa turun ke lapangan untuk menyelamatkan diri. Di luar stadion, kaca bus yang mengangkut suporter dari Solo pecah dan rusak. Kericuhan diduga karena pendukung tuan rumah Paguyuban Tresna Laskar Mataram (PTKM) merasa terusir karena saking banyaknya Pasoepati yang datang memenuhi stadion.

Advertisement

Kerusuhan suporter terjadi ketika laga PSIM versus Pelita Solo di Stadion Mandala Krida, Minggu (4/6/2000). Perang batu dimulai  di bagian selatan pojok tribune terbuka antara suporter dua kesebelasan. Puluhan ribu anggota Pasoepati yang berangkat dengan 23 bus juga mendapat lemparan batu dan bom Molotov dari luar stadion. Mereka akhirnya terpaksa turun ke lapangan untuk menyelamatkan diri. Di luar stadion, kaca bus yang mengangkut suporter dari Solo pecah dan rusak. Kericuhan diduga karena pendukung tuan rumah Paguyuban Tresna Laskar Mataram (PTKM) merasa terusir karena saking banyaknya Pasoepati yang datang memenuhi stadion.

11 Juni 2000

Laga antara Pelita Solo dengan PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, ricuh. Pertandingan yang disaksikan sekitar 50.000 penonton itu menjadi laga hidup-mati PSIS bakal terdegradasi atau tidak ke kasta di bawahnya. Kericuhan pun terjadi karena penonton yang kecewa dengan kualitas pertandingan dan diindikasikan terjadi sepak bola gajah. Kericuan merembet ke luar. Lima motor dan dua mobil dibakar massa di luar stadion.  Ribuan suporter PSIS baru bisa dievakuasi pada pergantian malam.

Advertisement

Bentrok Aremania dengan Pasoepati terjadi di Stadion Manahan di bagian tribune timur Stadion Manahan. Perselisihan muncul buntut kekecewaan dibatalkannya laga Arema Malang melawan Persik Kediri oleh Badan Liga Indonesia. Namun kerusuhan tidak berlangsung lama, kubu yang terlibat bentrok lalu saling meminta maaf. Kerusahan sempat menjalar ke luar stadion, di mana kaca sebuah Wartel pecah.

21 April 2012

Bentrok suporter terjadi saat pertandingan Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPPS) antara PSS Sleman kontra Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Semula, Pasoepati yang berada di tribun timur saling lempar dengan Slemania yang menduduki tribune selatan. Polisi kurang sigap mencegah aksi tersebut. Akibatnya, aksi saling lempar semakin meluas. Tak berselang lama, giliran Brigata Curva Sud (BCS) yang menduduki tribun utara terlibat aksi saling lempar dengan Pasoepati. Kali ini, Pasoepati terkepung di antara dua suporter Sleman. Kerusuhan menjalar sampai keluar stadion. Puluhan seda motor dibakar dan dirusak.

Advertisement

4 September 2013

Bentrok suporter di Maguwoharjo, 21 April 2012, sepertinya menyisakan bara dendam. Sekitar dua pekan sejak kejadian itu, pendukung PSS Sleman yang gantian turun di markas Persis, Stadion Manahan, Rabu (4/8), terlibat gesekan dengan pendukung tuan rumah. Sedikitnya delapan suporter mengalami luka-luka karena menjadi korban pengeroyokan. Pertandingan itu tidak mendapat izin dari kepolisian karena sudah tercium bakal terjadi kericuhan. Namun, laga tetap dilangsungkan. Panpel Persis, Roy Saputro, anggota Pasoepati, Anwar Sanoesi, dan April menjadi tersangka tindak pidana ringan gara-gara tidak adanya izin pertandingan.

16 September 2014

Advertisement

Bentrok suporter terjadi antara suporter PSGC Ciamis dengan Persis Solo di Stadion Galuh, Ciamis, Selasa (16/9/2014) sore. Setelah pertandingan sempat dihentikan selama 28 menit di babak pertama, kerusuhan kembali pecah di akhir pertandingan yang berkesudahan 1-1. Kericuhan dipicu dari saling ejek antarsuporter. Perang batu tak terhindarkan. Puluhan motor dan beberapa bus yang diapakai supoter tamu dirusak.

22 Oktober 2014

Seorang anggota Pasoepati, Joko Riyanto alias Precil, dari Desa Pelem, Kecamatan Simo, Boyolali, meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk saat kerusuhan suporter pada laga babak delapan besar Divisi Utama antara Persis Solo kontra Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014). Korban ditemukan tergelak di depan pintu VVIP Stadion Manahan. Polisi langsung melarikan lelaki itu ke RS Panti Waluyo, Solo. Namun jiwanya sudah tidak tertolong. Satu sepeda motor polisi hangus dibakar, sejumlah anggota polisi mengalami luka-luka, dan bus pengangkut pemain rusak terkena lemparan batu.

29 Juni 2015

Bentrok suporter terjadi antara Pasoepati dengan suporter lain di wilayah perbatasan Jogja-Klaten, Prambanan. Saat itu, pendukung Persis baru balik dari Stadion Wijayakusuma, untuk mendukung tim kesayangan mereka berlaga di markas PSCS Cilacap. Beberapa anggota Pasoepati mengalami luka-luka akibat lemparan benda tumpul sejak melintasi Wates, Kulonprogo, Yogyakarta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif