Jateng
Jumat, 10 Februari 2017 - 11:50 WIB

HARI PERS NASIONAL : Gubernur Dorong Pewarta Tangkal Hoax

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Hari Pers Nasional (HPN) 2017 dimanfaatkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk meminta pers turut menangkal berita bohong atau hoax.

Semarangpos.com, SEMARANGInsan pers di berbagai media massa diminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut berkontribusi langsung dalam menangkal serta mencegah merebaknya berita bohong atau hoax di masyarakat. Menurut Ganjar, langkah itu dibutuhkan sebagai salah satu cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Advertisement

“Saya kira media mainstream sekarang juga harus berkontribusi terus menerus dalam menangkal berita hoax,” kata Gubernur Ganjar saat dihubungi Kantor Berita Antara melalui saluran telepon dari Semarang, Kamis (9/2/2017).

Ganjar mengharapkan pewarta selalu melakukan konfirmasi dan tabayun agar berita-berita yang ditulis menjadi berimbang serta bisa mengedukasi masyarakat, sekaligus menjadi lembaga kontrol. Menurut Ganjar jika awak media sudah terbiasa cover both side dan meminta konfirmasi kepada narasumber berkompeten dalam menulis berita, maka media mainstream bisa menjadi penangkal berita hoax.

“Tapi parahnya ada [media massa] yang kemudian justru menjadi pembuat atau penyebar berita hoax,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tanpa menyebut secara jelas identitas media massa yang ia tuduh melanggar etik jurnalistik sebagaimana ia paparkan sebelumnya itu. Beberapa harapan Ganjar yang ia paparkan sebelumnya itu hanyalah sebagian dari 11 pasal Kode Etik Jurnalistik.

Advertisement

Atas adanya media massa yang justru menjadi pembuat atau penyebar berita hoax itu, Ganjar mengakui peran Dewan Pers menjadi penting dalam pendataan dan sertifikasi para pewarta sehingga masyarakat mendapatkan kenyamanan menerima fakta-fakta yang diberitakan. “Teman-teman wartawan perlu tersertifikasi sehingga pertanyaan-pertanyaannya itu selalu diikuti dengan riset-riset atau pemahaman yang nanti tidak terpenggal agar tidak menjadi informasi yang keliru,” katanya.

Terkait dengan peringatan Hari Pers Nasional 2017, orang nomor satu di Provinsi Jateng itu mengkritisi kesejahteraan awak media yang dinilai masih kurang dan perlu ditingkatkan. “Di tengah tuntutan masyarakat yang sangat tinggi terhadap pers, bayaran wartawan lumayan mengenaskan,” akunya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif