Teknologi
Jumat, 10 Februari 2017 - 11:10 WIB

Gandeng Ilmuwan NASA, Uber Bakal Bikin Mobil Terbang

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konsep mobil terbang Uber. (Istimewa/Theverge.com)

Gandeng Mark Moore, Uber menjajaki produksi mobil terbang.

Solopos.com, SAN FRANCISCO — Perusahaan multi-nasional, Uber tertarik mengembangkan teknologi mobil terbang. Perusahaan jasa transportasi berbasis online ini telah menggandeng seorang ahli dari NASA., Mark Moore.

Advertisement

Dilaporkan Mashable, Kamis (9/2/2017), Uber menggandeng seorang ahli penerbangan senior Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Mark Moore. Moore merupakan ahli NASA yang mengembangkan mobil berbaling-baling seperti helikopter, namun bisa digunakan di jalan umum. Idenya itu dituangkan dalam laporan tulisan yang dipublikasikan pada 2010.

Ia yakin suatu saat idenya itu bisa menjadi kenyataan. Hal inilah yang menjadi alasannya meninggalkan NASA. Ia pun pindah ke Uber dan menduduki jabatan sebagai direktur penerbangan. “Saya tidak menyangka, berada di perusahaan lain, dalam posisi yang lebih kuat, menjadi pemimpin di wilayah yang baru untuk menjadikan transportasi perkotaan vertical take off and landing (VTOL) menjadi kenyataan,” ungkapnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Saat ini, Uber belum memiliki prototipe mobil terbang. Namun, perusahaan memiliki visi yang kuat yakni menyediakan alat transportasi perkotaan yang bisa terbang. Nikhil Goel, Head of Product for Advance Program Uber, menyambut baik bergabungnya Moore.

Advertisement

“Kami sangat senang Mark bergabung bersama kami untuk selanjutnya bekerja sama dengan berbagai perusahaan serta para pemangku kepentingan lain sebagai upaya kami untuk mengembangkan laporan resmi tersebut,” kata Goel.

Sebelumnya, ada beberapa perusahaan lain yang juga kepincut untuk mengembangkan mobil terbang. Cormorant, perusahaan teknologi Israel Urban Aeronautics ini membuat mobil terbang yang diklaim cocok di perkotaan karena bisa melaju di antara gedung bahkan di bawah kabel listrik.

AeroMobil 3.0 merupakan kendaraan produksi perusahaan Slovakia. Untuk bisa terbang, mobil ini dilengkapi sayap dan mesin konvensional berbahan bakar bensin. Berbeda dengan mobil terbang lainnya, AeroMobil 3.0 butuh ruang untuk bisa lepas landas, yakni beberapa ratus meter.

Advertisement

Namun, mobil ini tidak hanya bisa melaju di jalan aspal, melainkan rumput atau tanah. Pendiri Google, Larry Page, tidak hanya dikenal antusias dengan mobil tanpa sopir atau kendaraan otonom. Page diketahui juga mengembangkan mobil terbang.

Pada awal 2016, ia menyuntikkan dana ke dua perusahaan yang memproduksi mobil terbang, masing-masing mendapat US$100 juta atau sekira Rp1,3 triliun Produsen pesawat terbang Airbus Group berencana menjajal mobil terbang berteknologi autopilot di jalan perkotaan pada akhir tahun ini. Mobil itu akan berbentuk seperti helikopter dan bisa menampung beberapa orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif