SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Meski aksi 112 digeser ke Istiqlal, Kapolri mendengar ada mobilisasi massa dari luar Jakarta.
Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengingatkan agar panitia acara kegiatan keagamaan di Masjid Istiqlal untuk tidak mengundang masyarakat dari luar Jakarta. Menurut Tito, pihaknya mendengar adanya beberapa unsur masyarakat dari luar Ibu Kota yang datang, dan kedatangan mereka memang dimobilisasi.
“Kita sudah mendengar ada beberapa unsur dari luar kota yang datang dan kita sudah tahu unsurnya dari mana, dari kelompok tertentu saya sudah tahu. Bukan masyarakat biasa, sekali lagi, tapi memang dimobilisasi untuk itu,” katanya.
Dia menambahkan, bahwa pihak kepolisian tidak mempersilakan rencana kegiatan keagamaan berupa doa bersama dan tausiah di Masjid Istiqlal. Namun, dia dengan tegas mengatakan bahwa tidak boleh ada aksi turun ke jalan. Pelanggaran akan peringatan ini akan membuahkan konsekuensi hukum, mulai dari pembubaran aksi hingga sanksi.
“Kita sudah ingatkan, kenapa? Karena kalau mau ibadah silakan beribadah, tapi jangan akal-akalan mau tumpah ke jalanan dalam rangka memberikan kesan provokatif dan berpotensi melanggar hukum,” tegasnya.
Menurutnya, akan ada lebih dari 20.000 personel aparat yang diterjunkan guna mengamankan berjalannya acara itu. Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa kegiatan pembacaan Alquran, tausiah, dan zikir merupakan kegiatan yang mulia dan baik. Namun, dia menambahkan agar kegiatan itu sebaiknya dilakukan di masjid masing-masing umat.
“Para umat jangan meningggalkan ulamanya, yang sudah membimbing anda-anda semuanya di tempat rumah masing-masing, di masjid masing-masing. Berzikirlah di situ, tausiahlah, baca Alquran, khatam Aluran di situ. Saya yakin akan lebih konsentrasi akan lebih khusyuk dan doa-doanya lebih dikabulkan,” kata dia.