Jogja
Kamis, 9 Februari 2017 - 01:40 WIB

BANTUAN PEMERINTAH : Bantuan Pangan Non Tunai Disalurkan 23 Februari

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Penyaluran dilakukan bertahap dan dimulai di Kota Jogja dan Kulonprogo.

Harianjogja.com, JOGJA-Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan disalurkan 23 Februari mendatang. Untuk DIY, penyaluran dilakukan bertahap dan dimulai di Kota Jogja dan Kulonprogo.

Advertisement

Program BPNT merupakan bentuk transformasi dari program raskin/rastra (beras sejahtera). Tahun ini, BPNT akan dilaksanakan di 45 kota dan enam kabupaten di seluruh Indonesia, termasuk kecamatan di Kota Jogja dan tujuh kecamatan di Kulonprogo. Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Jogja berjumlah 17.634 sementara Kulonprogo 27.848 KPM. KPM di kabupaten lain untuk sementara masih menerima bantuan dalam bentuk rastra.

BPNT adalah program bantuan Pusat yang dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Sosial, bank penyalur BPNT yakni BRI, BNI, dan Mandiri, Perum Bulog, dan agen penyalur bahan pangan. Adapun agen penyalur yang akan dikerahkan adalah e-Warung milik Dinsos dan Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan agen pangan milik Bulog. Saat ini, RPK di DIY sudah mencapai 311.

BPNT bertujuan mengurangi beban pengeluaran keluarga penerima manfaat (KPM) melalui pemenuhan kebutuhan sebagian pangan. “Pemerintah melalui program ini juga ingin memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan,” kata Kepala Perum Bulog Miftahul Adha, Rabu (8/2/2017).

Advertisement

Selama ini, bantuan masih dalam bentuk rastra. Namun, mulai 23 Februari nanti, KPM akan menerima bantuan dalam dua bentuk, yaitu rastra dan BPNT. Mekanisme pencairan BPNT sendiri menggunakan kartu bernilai RP110.000. Uang tersebut dapat dicairkan melalui RPK, namun untuk tahap awal ini hanya sebatas pencairan komoditas beras dan gula. Nantinya akan berkembang pada komoditas minyak goreng dan tepung terigu.

Sebagai penguatan agen dalam melayani pencairan BPNT, pemerintah akan melengkapi RPK dengan alat electronic data capture (EDC) untuk mendukung transaksi non tunai yang dilakukan.

Sementara itu, BNI sebagai salah satu bank pendukung BPNT akan menyiapkan para agen untuk menyukseskan program ini. Agen BNI akan berkolaborasi dengan RPK dalam mencairkan bantuan. Head of Consumer and Retail BNI Wilayah DIY Ahmad Salman Sumantri mengatakan BNI meyakini melalui model BPNT, penyaluran bantuan untuk KPM bisa tepat sasaran, tepat harga, jumlah, dan kualitasnya.

Advertisement

Salah satu agen RPK di Gunungkidul milik Erfan yang meski belum ditunjuk untuk menyalurkan BPNT, mengaku siap jika sewaktu-waktu pelaksanaan program tersebut diperluas sampai Gunungkidul. “Saya siap karena dengan begitu ada unsur simbiosis mutualisme. Keluarganya [KPM] ambil bantuan lebih dekat, RPK saya juga laris,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif