Soloraya
Rabu, 8 Februari 2017 - 17:40 WIB

Tim Forensik Temukan Pisau pada Mayat Perempuan di Hutan Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mayat wanita bercelana jin ditemukan di hutan Sumberlawang, Sragen, Selasa (7/2/2017), (Facebook/Sastro Wex)

Tim forensik menemukan pisau pada mayat perempuan yang ditemukan di hutan Sumberlawang, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Tim forensik RSUD dr. Moewardi Solo mengautopsi mayat perempuan misterius yang ditemukan warga pada Selasa (7/2/2017) di hutan milik Perum Perhutani KPH Telawah Petak IIIB Dukuh Boyolayar, Desa Ngargosari, Sumberlawang, Sragen.

Advertisement

Dugaan bahwa mayat perempuan tersebut merupakan korban pembunuhan semakin menguat karena ditemukan bukti senjata tajam berupa pisau pada mayat. Kasi Ketenteraman dan Ketertiban (Tramtib) Kecamatan Sumberlawang, Iwan Budiyanto, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (8/2/2017) siang, menyampaikan mayat perempuan itu langsung dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk diautopsi setelah polisi dan tim dokter puskesmas Sumberlawang melakukan olah kejadian perkara di lokasi penemuan mayat, Selasa malam. (Baca juga: Tengkorak Perempuan Bercelana Jin Ditemukan di Hutan Sragen, Korban Pembunuhan?)

Iwan tidak mendapat laporan warga yang kehilangan keluarga di wilayah Sumberlawang dan sekitarnya. Dia hanya mendapat informasi ada orang Boyolali yang menanyakan tentang ciri-ciri mayat itu ke Polsek Sumberlawang, Rabu pagi.

“Hasil olah TKP oleh polisi ditemukan sejumlah barang bukti, yakni celana jeans warna biru, baju yang sudah rusak, pakaian dalam atau BH, sandal, dan pisau. Nah, pisau itu ditemukan di pinggang yang sudah tidak utuh. Jadi kondisi mayat mulai dari pinggang ke atas itu sudah tidak bisa dikenali karena berupa tulang belulang hingga tengkorak kepala. Kalau bagian kaki masih utuh karena terbungkus celana jeans,” ujar Iwan.

Advertisement

Iwan menduga usia perempuan itu masih muda berdasarkan barang bukti pakaian dan atribut yang ditemukan. Dia menyampaikan mayat itu ditemukan di cekungan tanah seperti parit dan saat hujan air mengucur dari atas.

Cekungan tanah itu mungkin disebabkan aliran dari atas. “Karena sering terkena air kondisi tubuh mayat mudah membusuk dan sulit dikenali,” tuturnya.

Kapolsek Sumberlawang AKP Sugiyarto mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat dimintai konfirmasi Solopos.com mengaku tidak mengetahui dengan pasti barang bukti yang ditemukan polisi saat olah TKP karena kondisinya gelap. Berdasarkan laporan yang diterimanya, Sugiyarto tidak menemukan barang bukti berupa pisau.

Advertisement

Namun, dia membenarkan mayat itu dibawa ke RSUD dr. Moewardi Sragen untuk diautopsi. “Kami berupaya mengungkap kasus itu. Mayat ditemukan di cekungan tanah. Mungkin mayat itu sempat ditutup sampah atau apa sehingga baru terlihat setelah terkena air. Kondisi mayat itu susah untuk dikenali,” katanya.

Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso tidak mau berspekulasi atas temuan mayat itu. Dia menyatakan mayat masih diautopsi di Solo untuk mencari petunjuk atas identitas mayat itu. “Indikasi apa pun masih dalam penyelidikan,” tambahnya.

Sementara itu, seorang warga Dukuh Regunung RT 001/RW 001, Desa Pentur, Kecamatan Simo, Boyolali, Muslih, sempat menanyakan ciri-ciri mayat perempuan itu ke Polsek Sumberlawang, Rabu pagi. Ia masih mencari putrinya VM, 21, yang tidak pulang sejak 7 Januari 2017 lalu.

“Anak saya itu pergi meninggalkan rumah saat kami tinggal bantu-bantu tetangga yang hajatan. Kebetulan anak saya itu suka celana jeans. Saya sudah mencari ke mana-mana dan menanyakan ciri-ciri mayat itu ke Polsek Sumberlawang. Dari ciri-ciri yang ada, saya yakin mayat itu bukan anak saya,” tuturnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu sore.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif