Jogja
Rabu, 8 Februari 2017 - 03:20 WIB

THE CAPTAIN : Melihat Gelar Drs, Budi Hanoto Jadi Suka Ilmu Sosial

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto (kiri) berbincang-bincang bersama Pemred Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono (kanan) dalam acara The Captain di Radio Star Jogja FM, Senin (6/2/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

The Captain pekan ini menghadirkan Kepala KPBI DIY.

Harianjogja.com, JOGJA — Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto berbincang-bincang bersama Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono dalam acara The Captain di Radio Star Jogja FM, Senin (6/2/2017).

Advertisement

Meski baru pertama kali mengudara, Budi Hanoto menyelesaikan dengan apik siaran langsung dari pukul 19.00 WIB hingga 20.00 WIB semalam, dalam program The Captain di Radio Star Jogja FM. Mengenakan kemeja batik dipadu bawahan hitam dan sepatu pantofel, pria asal Pekalongan itu dengan luwes menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh Anton Wahyu Prihartono selaku host The Captain.

Diskusi renyah, penuh santai itu tidak hanya mengupas seputar program BI, namun juga menguak sejumlah karakter Budi Hanoto yang ternyata mampu menginspirasi kaum muda. Sebagai orang nomor satu di Kantor Perwakilan BI DIY, Budi berupaya membangun komunikasi yang setara dengan bawahannya agar berjalan baik. Ia tak ingin sepenuhnya otoriter, namun mengedepankan pengayoman dan pelayanan dirinya sebagai pemimpin.

Advertisement

Diskusi renyah, penuh santai itu tidak hanya mengupas seputar program BI, namun juga menguak sejumlah karakter Budi Hanoto yang ternyata mampu menginspirasi kaum muda. Sebagai orang nomor satu di Kantor Perwakilan BI DIY, Budi berupaya membangun komunikasi yang setara dengan bawahannya agar berjalan baik. Ia tak ingin sepenuhnya otoriter, namun mengedepankan pengayoman dan pelayanan dirinya sebagai pemimpin.

Lulusan Unsoed Purwokerto ini berupaya menjadi pemimpin yang rendah hati dan selalu berupaya untuk mengerti keadaan orang lain. “Saya kira down to earth itu resep seorang pemimpin, saya juga down to earth, harus memberi contoh riil, menegur, menyapa,” ujarnya saat menjawab pertanyaan dari Anton selaku host tadi malam.

Sebagai nahkoda BI, Budi berupaya menjalankan berbagai program BI DIY. Salahsatunya mengembangkan sektor riil yang berada di dalam koridor tugas Bank Indonesia di daerah. Melalui Coorporate Social Responsibility (CSR) pihaknya mendukung melalui pembinaan petani seperti budidaya menanam cabe. Termasuk melakukan pendampingan terhadap budidaya kakao di Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. BI DIY berperan penuh dalam memberikan dukungan terhadap budidaya kakao hingga pengolahan jadi coklat yang siap dikonsumsi.

Advertisement

“Ibu saya guru Matematika, Bapak [guru] Ilmu Bumi. Setelah makan malam, semua anak, saya anak nomor lima, jejer semua belajar, itu yang di tanamkan, karena beliau guru jadi terpantau,” ucapnya.

Kisah menarik dari cita-cita Budi Hanoto adalah, ketika diajak jalan-jalan ayahnya. Saat melintas di depan rumah tetangga, ia melihat tulisan pangkat Drs atau dontorandus kemudian bertanya kepada orangtuanya hingga mendapatkan jawaban, bahwa pangkat Drs juga dari usaha belajar ilmu ekonomi di Perguruan Tinggi.

Akhirnya Budi menekuni ilmu sosial, bahkan saat SMA masuk jurusan IPS sehingga perlahan melupakan ilmu pasti. Kemudian di Perguruan Tinggi juga mendaftar di Fakultas Ekonomi hingga memperoleh gelar sarjana.

Advertisement

“Lalu bagaimana awal bergabung di BI?,” tanya Anton.

“Setelah lulus awalnya nganggur, lalu disuruh cari kerja sama orangtua. Nah di buku agenda bapak saya itu ada beberapa nama bank, salahsatu BI ada alamatnya juga, lalu saya daftar di BI. Kemudian tes lulus terus dan bisa bergabung, itu sekitar tahun 1991,” jawabnya.

Selama di BI Budi kaya pengalaman. Ia pernah merasakan krisis moneter sehingga BI harus menjadi independen. Selain itu, pernah bertugas di New York, uniknya saat itu Amerika Serikat juga telah dilanda krisis. Budi juga rela berbagai kiat meraih kesuksesan, dengan menyarankan pada tiga kunci utama yaitu integritas, intelejensi dan energi. Ketiganya sangat dibutuhkan dalam berkarir. Selain itu harus mengedepankan passion, agar tidak pernah bosan dalam melaksanakan suati karir yang ditekuni. Dengan passion, bagi dia maka secara perlahan gaji akan datang dengan sendirinya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif