SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang (article.wn.com)
Bencana Madiun yakni puting meliung menyebabkan satu rumah roboh.
Madiunpos.com, NGAWI — Angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Ngawi, Selasa (7/2/2017). Akibatnya, sebuah rumah milik Kusnadi, warga Desa Tawun, Kasreman, Ngawi, roboh.
Tak ada korban jiwa dalam bencana Ngawi tersebut. Rumah tersebut baru dalam tahap pembangunan sehingga belum dihuni oleh pemiliknya.
Warga setempat, Sugeng, mengatakan saat kejadian rumah tersebut sedang kosong karena masih dalam tahap pembangunan.
“Kejadiannya siang tadi. Meski hari cukup cerah tapi angin bertiup cukup kencang. Lagi pula semalam hujan deras. Tiba-tiba saja rumah yang masih dalam tahap pembagunan tersebut roboh,” ujar Sugeng kepada wartawan.
Warga dibantu dengan petugas Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, anggota Koramil dan Polsek setempat bergotong-royong membersihkan puing-puing bangunan yang terbuat dari kayu tersebut.
Kerugian akibat peristiwa bencana alam tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp30 juta.
Sesuai perkiraan BMKG Juanda Surabaya, hujan deras disertai angin kencang masih terus terjadi hingga akhir bulan Februari 2017.
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Adapun wilayah geografis Ngawi memiliki potensi untuk terjadinya bencana-bencana tersebut.
BPBD setempat memetakan, wilayah Ngawi yang rawan banjir merupakan daerah di tepian Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, seperti Kecamatan Ngawi, Kwadungan, Pangkur, Padas, dan Geneng. Rawan longsor berada di daerah lereng Gunung Lawu seperti Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo, dan Kendal.
Sedangkan rawan bencana angin puting beliung di antaranya di Kecamatan Kedunggalar, Gerih, Bringin, Karangjati, dan Widodaren.