Uang baru masih terus disosialisasikan
Harianjogja.com, JOGJA--Pentingnya pemahaman masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian rupiah Tahun Emisi (TE) 2016 mendorong Bank Indonesia semakin menggencarkan sosialisasi. Pelaksanaannya pun semakin merata ke seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto mengatakan, sosialisasi dilakukan secara double track dalam arti menyasar pucuk pimpinan dan juga front liner.
“Front liner ini maksudnya seperti teller bank, kasir toko modern, pedagang. Kami juga langsung menyasar masyarakat,” ujar dia kepada wartawan ketika ditemui di usai Sosilisasi Ciri-Ciri Keaslian Rupiah TE 2016 di KPw BI DIY, Joga, Selasa (7/2/2017).
Sosialisasi tidak hanya dipusatkan pada ibu kota, tetapi juga menjajagi hingga pelosok. KPw BI DIY sudah menggarap wilayah Gunungkidul dan akan menyasar ke seluruh wilayah DIY dengan melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), setiap level Satua Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan masyarakat.
Adapun hal yang ditekankan dalam sosialisasi yakni ciri-ciri keaslian dan unsur pengamanan rupiah TE 2016.
“Kemudian, BI mencetak dan mengedarkan secara sporadis karena ada pecahan Rp100.000 hingga Rp100. Hal ini [sosialisasi] untuk komunikasi dan mengedukasi jika rupiah merupakan simbol kedaulatan,” papar dia.