News
Selasa, 7 Februari 2017 - 09:15 WIB

KOMODITAS PANGAN : Pasokan Minim dan Harga Makin Tinggi, Pasar Murah Cabai Disetop

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang melayani pembelian cabai di Pasar Legi, Solo, Jateng, Senin (6/2/2017) siang. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Komoditas pangan, pasar murah cabai oleh PPI disetop dulu karena karena pasokan minim dan harganya makin tinggi.

Solopos.com, SOLO — Panen cabai yang semakin menipis membuat harga cabai terus melambung tinggi, hingga menyentuh Rp140.000/kg di pasar lokal. Masuknya cabai impor tak mampu mengendalikan harga karena jumlahnya sedikit dan kurang diminati masyarakat.

Advertisement

Hal ini membuat rencana pasar murah oleh Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Solo disetop dulu. General Manager (GM) PPI Solo, Suyanto, mengaku kesulitan mendapat pasokan cabai untuk pasar murah. Kesulitan pasokan ini terjadi di seluruh Indonesia karena dipengaruhi musim.

Saat ingin mengambil cabai dari luar Jawa, dia mengaku kesulitan karena harganya sama-sama tinggi. “Saat ini pasar murah cabai dihentikan dulu karena panen cabai sedikit, kami pun kesulitan mencari pasokan. Kalaupun ada [pasokan], harganya sangat mahal, lebih dari Rp100.000. Padahal cabai harus dijual murah dan kami tidak ada subsidi,” terangnya, Senin (6/2/2017).

Menurut dia, awal tahun ini, PPI menjual lebih dari 500 kg cabai melalui kegiatan pasar murah. Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan saat pasar murah di empat lokasi beberapa waktu lalu ada 700 kg cabai yang dijual. Namun karena jumlahnya yang masih minim sehingga belum bisa mengintervensi harga pasar.

Advertisement

Terpisah, distributor cabai Soloraya, Sarjono, menyampaikan saat ini pasokan cabai dari petani terus berkurang karena pengaruh cuaca. Panen cabai di Situbondo dan Banyuwangi mulai menyusut meski empat daerah, yakni Pare (Kediri), Mojokerto, Bancar (Rembang), dan Madura mulai panen tapi jumlahnya tidak terlalu banyak.

Dia menilai apabila tidak ada panen ini, harga cabai bisa melambung lebih tinggi. Harga cabai yang tinggi ini diperkirakan terus naik sekitar sebulan hingga dua bulan ke depan saat panen raya.

Dia memprediksi harga cabai ini bisa terus meningkat apabila permintaan tinggi dan curah hujan juga makin tinggi. “Cabai impor tidak bisa membantu mengendalikan harga cabai saat ini karena jumlahnya tidak banyak dan tidak diminati masyarakat. Bentuknya kecil sehingga masyarakat lebih memilih cabai dalam negeri,” ujarnya kepada Solopos.com, Senin.

Advertisement

Dia mengungkapkan kenaikan harga cabai yang signifikan ini sedikit banyak juga dipengaruhi permintaan pabrik yang meningkat sejak pekan lalu. Hal ini menyebabkan pasokan cabai untuk masyarakat umum berkurang.

Apalagi ada petani yang mengurangi jumlah cabai yang dipanen pada Jumat karena menyesuaikan kebutuhan pabrik mengingat harga untuk disetorkan ke pabrik lebih tinggi jika dibandingkan dijual di pasar.

“Petani tidak memetik cabai pada Jumat kemudian mulai lagi metik Sabtu, Minggu cabai dikirim ke distributor dan Senin diserahkan ke pabrik sehingga pasokan untuk pasar berkurang,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif