Soloraya
Selasa, 7 Februari 2017 - 06:10 WIB

KETENAGAKERJAAN WONOGIRI : Disnaker Bidik Jepang Sebagai Pasar Tenaga Kerja

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pencari kerja mengurus pembuatan kartu kuning atau AK-I di Kantor Dinas Tenaga Kerja Wonogiri, Selasa (6/2/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Ketenagakerjaan Wonogiri, Disnaker membidik Jepang sebagai negara sasaran pengiriman tenaga kerja.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri terus berupaya menekan jumlah pengangguran di wilayah tersebut. Salah satunya dengan menyasar Jepang sebagai pasar tenaga kerja dari Wonogiri pada tahun ini.

Advertisement

Data yang dihimpun Solopos.com, jumlah pengangguran di Wonogiri pada 2016 sebanyak 15.841 jiwa. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan 2015 yang mencapai 17.785 jiwa.

Kepala Disnaker Wonogiri, Ristanti, mengatakan tenaga kerja Indonesia di Jepang mendapat gaji relatif lebih tinggi dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Dia memaparkan gaji yang diterima tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jepang sekitar Rp8 juta per bulan.  “Kalau lembur bisa sampai Rp14 juta per bulan,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (6/2/2017).

Selain itu, perusahaan di Jepang tidak membatasi jumlah tenaga kerja yang mereka terima. “Kalau semua pelamar memenuhi kualifikasi, ya semua mereka terima. Bagi TKI yang sudah habis masa kontrak kerjanya di salah satu perusahaan di Jepang, bisa direkomendasikan untuk bekerja di cabang perusahaan tersebut di Indonesia. Namun dengan catatan perusahaan tersebut memiliki pabrik di Indonesia,” sambungnya.

Advertisement

Disnaker berupaya untuk merangkul Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK di Wonogiri. BKK SMK diharapkan mempersiapkan siswa tingkat akhir mereka yang memiliki minat untuk bekerja di Jepang.

“Terutama soal fisik. Mereka [siswa] tidak boleh bertato, bertindik, atau merokok. Lalu Matematika dasarnya harus diperkuat. Setelah lulus, mereka bisa mendaftar pelatihan bahasa Jepang di LPK swasta atau BLKLN [Balai Latihan Kerja Luar Negeri] di Semarang. Kalau fisik, matematika dasar, dan bahasa sudah baik, pasti nanti saat mengerjakan tes masuk perusahaan lebih mudah,” sambungnya.

Disnaker akan menyosisalisasikan hal tersebut ke BKK SMK di Wonogiri dalam waktu dekat ini. Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMK Pancasila 1 Wonogiri, Sanyoto, menyambut baik rencana Disnaker Wonogiri tersebut. Dia siap menyaring para siswa berprestasi yang mempunyai keinginan bekerja di luar negeri.

Advertisement

Saat ini mayoritas siswanya baru tersalurkan ke perusahaan di Indonesia. “Saat ini, kami sudah bekerja sama dengan 31 perusahaan di Indonesia. Tahun lalu sekitar 65% siswa kami sudah tersalurkan untuk bekerja di perusahaan, 10% belum tahu akan ke mana, dan sisanya berwiraswasta dan melanjutkan studi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif