Pilkada Kulonprogo juga menjangkau warga binaan
Harianjogja.com, KULONPROGO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo menyelenggarakan sosialisasi Pilkada 2017 bagi yang warga binaan Rutan Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Wates, Sabtu (4/2). Meski sedang menjalani masa hukuman, warga binaan tetap memiliki hak pilih.
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Wates, Aris Yulianta mengatakan, jumlah warga binaan saat ini mencapai 55 orang. Mereka terdiri atas 20 orang tahanan dan 35 narapidana. Sebanyak 37 diantaranya merupakan warga Kulonprogo dan berhak melakukan pencoblosan pada 15 Februari nanti.
“Kami telah mengusulkan daftar calon pemilih sebanyak 83 orang yang terdiri dari warga binaan dan pegawai rutan yang berdomisili di Wates. Kita belum tahu apakah nanti akan ada tambahan karena datanya fluktuatif,” ujar Aris.
Aris berharap sosialisasi yang dilakukan KPU Kulonprogo dapat memberikan pemahaman kepada warga binaan mengenai tata cara pemungutan suara, termasuk mengenai siapa saja pasangan calon bupati dan wakil bupati yang dapat dipilih.
Aris lalu mengungkapkan siap mendukung kinerja Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) 32 Wates yang ditunjuk sebagai TPS pengampu Rutan Kelas II B Wates. “Kami berharap semua warga binaan dan pegawai yang domisili di Wates dapat menyalurkan aspirasinya untuk ikut menentukan masa depan Kulonprogo lima tahun ke depan,” kata Aris.
Ketua KPU Kulonprogo, Isnaini mengatakan, warga binaan tetap memiliki hak pilih sehingga mesti difasilitasi. Nantinya, TPS 32 Wates mendapatkan dua kotak suara. Satu kotak dipakai di TPS bersangkutan, sedangkan lainnya bakal digunakan khusus untuk melayani pemungutan suara di Rutan Kelas IIB Wates. “Seperti fasilitas untuk mereka yang rawat inap di rumah sakit, petugas dari TPS pengampu akan datang dengan membawa perlengkapan pemungutan suara,” ungkap Isnaini.
Sementara itu, warga binaan bernama Heri Dwi merasa senang mendapatkan sosialisasi Pilkada 2017 dari KPU Kulonprogo. Hal itu menunjukkan jika mereka tetap dihargai sebagai warga Kulonprogo yang masih punya hak pilih meski memiliki catatan kriminal. “Orang warga binaan seperti saya, mungkin dipandang sebelah mata di luar. Ini kita merasa dianggap sebagai warga negara,” ucap Heri.
Heri juga menyatakan siap melawan golput dengan menggunakan hak pilih pada hari pemungutan suara nanti. Selain sosialisasi hari itu, informasi seputar paslon selama ini didapatkan dari media massa. Heri mengaku sudah memiliki gambaran terkait paslon yang bakal dipilih.