Soloraya
Minggu, 5 Februari 2017 - 19:40 WIB

PASAR TRADISIONAL KARANGANYAR : Begini Suasana Boyongan Pedagang Pasar Matesih

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prosesi boyongan pedagang Pasar Matesih, Karanganyar, Minggu (5/2/2017) pagi. (JIBI/Solopos/Dokumentasi Diskominfo Karanganyar)

Pasar tradisional Karanganyar, para pedagang Pasar Matesih boyongan ke bangunan baru.

Solopos.com, KARANGANYAR — Setelah berbulan-bulan menempati pasar darurat di Lapangan Matesih, Karanganyar, ratusan pedagang Pasar Matesih akhirnya bisa kembali berjualan di bangunan baru pasar itu, Minggu (5/2/2017) pagi.

Advertisement

Mereka menempati pasar yang direvitalisasi dengan dana sekitar Rp14,9 miliar. Boyongan para pedagang dihadiri Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Dalam sambutannya, Yuli, panggilan akrabnya, berpesan agar pasar yang telah dibangun itu dijaga dan dimanfaatkan bersama. Kebersihan lingkungan pasar harus benar-benar selalu dijaga.

Advertisement

Dalam sambutannya, Yuli, panggilan akrabnya, berpesan agar pasar yang telah dibangun itu dijaga dan dimanfaatkan bersama. Kebersihan lingkungan pasar harus benar-benar selalu dijaga.

“Pagi ini [Minggu] saya pasrahkan kembali pasar ini kepada Pak Camat, lurah pasar, dan bapak-ibu semua. Silahkan dipakai sebaik-baiknya, semoga tambah laris dan makmur,” tutur dia.

Yuli menyatakan penempatan kembali pedagang ke Pasar Matesih tidak dipungut biaya apa pun. Dia hanya berharap keluarga besar pasar bisa menjaga dan memajukan pasar ke depannya.

Advertisement

Pasar tradisional yang dianggap kumuh dan tak rapi sedikit demi sedikit dikikis dengan revitalisasi pasar. “Konsepnya tetap pasar tradisional. Tapi fisiknya dibangun yang bagus,” ujar dia.

Ke depan, Yuli mengatakan revitalisasi pasar tradisional akan terus dilakukan. Mengingat keterbatasan anggaran, revitalisasi akan dilakukan bertahap dan merujuk skala prioritas.

“Pasar yang sudah bagus ini tolong dijaga agar selalu bersih sehingga pembeli berbondong-bondong datang ke sini. Wong-wong kutha gen seneng maneh dolan blusukan pasar [orang-orang biar senang lagi main dan blusukan di pasar],” ajak dia.

Advertisement

Pernyataan senada disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar, Rohadi Widodo, yang juga hadir saat boyongan pedagang Pasar Matesih. Menurut dia, stigma pasar itu kotor dan bau harus dihapus.

Salah satu caranya dengan merevitalisasi bangunan pasar dan menata manajemen pengelolaan pasar. Kesadaran pedagang membuang sampah di tempatnya juga perlu ditingkatkan.

“Aspek kebersihan lingkungan pasar dan keramahan para pedagang sangat penting. Nilai-nilai kearifan lokal ini hanya bisa didapat dengan blusukan dan belanja di pasar,” tutur dia.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, menilai revitalisasi Pasar Matesih masih menyisakan persoalan. Hal itu terkait penempatan pedagang.

Politikus PKS itu meminta pengelola pasar segera menyelesaikan permasalahan tersebut. “Saya melihat masih ada masalah terkait penempatan pedagang. Ini harus disikapi,” pinta dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif