SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)
Beasiswa Stuned kembali dibuka
Harianjogja.com, SLEMAN – Pemerintah Belanda kembali membuka kesempatan bagi warga negara Indonesia yang ingin mendapatkan beasiswa Studeren in Netherland (Stuned).
Pendaftaran untuk bisa mendapat beasiswa kuliah di Negeri Kincir Angin itu kini semakin mudah.
Mulai 2017 ini, pendaftaran bisa dilakukan dengan cara online. Dengan sistem terbaru ini para pendaftar tidak perlu repot-repot lagi datang ke kantor Nufic Neso, badan yang mengurusi beasisiwa Stuned, hanya untuk menyerahkan berkas pendaftaran.
Mulai 2017 ini, pendaftaran bisa dilakukan dengan cara online. Dengan sistem terbaru ini para pendaftar tidak perlu repot-repot lagi datang ke kantor Nufic Neso, badan yang mengurusi beasisiwa Stuned, hanya untuk menyerahkan berkas pendaftaran.
Koordinator Stuned Scholarship Indy Hardono mengungkapkan, sistem online baru pertama kali dilakukan mulai pendaftaran 2017 ini.
“Cara pendaftarannya cukup mudah. Pendaftar tinggal masuk ke website Nuffic Neso Indonesia,” paparnya kepada wartawan, Jumat (3/2/2017).
Lebih lanjut Indy menjelaskan pada skema tahun ajaran 2017/2018, lebih dari 70 beasiswa dari 25 institusi pendidikan tinggi di Belanda menawarkan Orange Tulip Scolarship (OTS) mulai dari tingkat pendidikan foundation bachelor (S1) hingga master (S2). Program studi yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari ekonomi, bisnis, pertanian hingga seni.
Indy menjabarkan, beasiswa Stuned selama ini lebih terbuka tapi kompetitif.
Dengan sistem online yang dihadirkan mulai tahun ini, Indy berharap beasiswa Stuned semakin bisa menarik lebih banyak pelamar dan sistem pengelolaan lebih transparan.
“Rata-rata pendaftar tiap tahun itu di angka 400 pelamar. Sementara kuota kami hanya 60-70 saja,” jelasnya.
Sejauh ini kalangan profesional muda masih mendominasi dalam beasiswa Stuned. Hal itu terjadi karena orang-orang yang bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah Belanda ini benar-benar orang yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, baik akademis maupun non akademis.
“Yang fresh graduate ada juga, tapi biasanya kalau fresh graduate jelas orang yang benar-benar excellent,” papar indy.