News
Sabtu, 4 Februari 2017 - 23:52 WIB

SBY Berkicau Lagi, "Bapak Ma'ruf Amin Mohon Tegar"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pernyataan pers soal dugaan penyadapan percakapan telepon dirinya dengan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin, di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

SBY kembali berkicau di akun Twitter. Kali ini, dia menuliskan agar Ma’ruf Amin tegar.

Solopos.com, SOLO — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkicau di akun Twitternya. Masih terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin, SBY menuliskan kalimat yang meminta Ma’ruf tegar.

Advertisement

Jika dalam konferensi persnya, Rabu (1/2/2017) lalu, SBY merasa dirinya disadap, kali ini dalam kicauannya dia menyebut kata “dimata-matai”. “Bpk Ma’ruf Amin, senior saya, mohon sabar & tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bpk. Kita percaya Allah Maha Adil *SBY*,” tulisnya di akun @SBYudhoyono, yang tercatat dipublikasikan Sabtu (4/2/2017) sore pukul 17.00 WIB.

Hingga berita ini ditulis pukul 23.35 WIB, kicauan tersebut telah di-retweet 3.500 kali dan di-replay 2.600 kali oleh netizen. Sebelumnya, nama SBY disebut dalam sidang kasus dugaan penistaan agama saat KH Ma’ruf Amin ditanya soal komunikasinya dengan Ketum Partai Demokrat itu Oktober lalu.

Dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017) sore, SBY menyebut Ma’ruf Amin dalam percakapan tersebut bukan sebagai Ketua MUI, melainkan sebagai Rais Am PB NU. Menurutnya, Ma’ruf Amin maupun dirinya tidak menghubungilangsung, tapi melalui HP seorang staf.

Advertisement

“Percakapan itu ada. Pak Ma’ruf mengatakan tidak ada pertemuan langsung dengan Pak SBY, dan percakapan langsung dengan Pak SBY yang terkait tugas MUI mengeluarkan pendapat keagamanan apapun,” kata SBY meluruskan pernyataan Ma’ruf di pengadilan. Baca juga: Pemerintah Bantah Sadap SBY.

Di konferensi pers itu pula, SBY menyebutkan dirinya merasa disadap terkait komunikasinya dengan Ma’ruf. Meskipun tim pengacara Ahok telah mengklarifikasi tak pernah mengungkapkan adanya “penyadapan”, “transkrip”, atau “rekaman”, hal ini bergulir menjadi topik panas. Baca juga: Tim Ahok Bantah Sebut Ada “Transkrip” & “Rekaman”, Ini Klarifikasinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif