Lifestyle
Sabtu, 4 Februari 2017 - 20:10 WIB

PARIWISATA INDONESIA : Miris, Vandalisme Bawah Air Terjadi di Raja Ampat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perusakan batu karang di Raja Ampat (Facebook)

Untuk kemajuan pariwisata Indonesia, pelaku harus dicari dan pengelola harus dididik.

Solopos.com, YENBUBA – Pariwisata Indonesia dicoreng oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab. Foto batu karang di perairan Kepulauan Raja Ampat viral di media sosial. Batu karang tersebut sengaja digores hingga terbentuk tulisan tertentu.

Advertisement

Foto-foto tersebut diunggah oleh pengelola fanpage Facebook Stay Raja Ampat, Selasa (31/1/2017). Dalam unggahannya, si pengelola mengecam tindakan vandalisme yang menyebabkan batu karang tak lagi asri.

Siapa yang bertanggung jawab untuk ini? Sungguh ini bukan hal keren, melainkan kebodohan. Orang yang melakukan ini pasti tidak peduli dengan pelestarian karang di Raja Ampat. Siapa pemandu orang yang melakukan ini? Pelakunya harus ditemukan, kalau perlu dipermalukan!” tulisnya.

Pengelola fanpage Facebook tersebut menyebut aksi vandalisme itu terjadi di perairan Semenanjung Kri, Yenbuba, Meos Mansar, Kepulauan Raja Ampat. Batu karang yang rusak itu berada di kedalaman lima hingga enam meter. Para penyelam memerlukan waktu 15 menit untuk menuju batu karang tersebut.

Advertisement

Jika ada di antara kalian yang mengetahui pelakunya, tolong beritahu kami,” tulis pengelola fanpage.

Informasi ini juga dimuat di laman stayrajaampat.com. Mengenai peristiwa ini pengelola laman tersebut menyarankan pemandu selam harus diberi pendidikan mengenai kelestarian baru karang. Menurut mereka peristiwa itu tidak akan terjadi jika pemandu memiliki ketegasan terhadap wisatawan.

Saat pelakunya ditangkap, ukir di dahinya kata Bodoh. Agar dia tahu betapa buruk penampilannya setelah itu dan betapa buruk efeknya bagi kehidupan si pelaku ke depannya,” ungkap seorang netizen bernama akun Christover Van Pol menyayangkan tindakan tersebut.

Advertisement

Netizen lain menyarankan jika pelakunya tertangkap, lisensi menyelam yang dimilikinya harus segera dicabut. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif