News
Jumat, 3 Februari 2017 - 07:00 WIB

Resah Kebijakan Imigrasi Trump, Facebook & Google Siapkan Surat Terbuka

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump. (JIBI/Reuters/David Becker)

Facebook, Google, Microsoft, dan raksasa IT lainnya resah terhadap kebijakan imigrasi Donald Trump yang keras.

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan Amerika termasuk Facebook Inc., Microsoft Corp., Google, Apple Inc dan Amazon.com.Inc.,
menyiapkan sebuah surat terbuka yang ditujukan ke Presiden AS, Donald Trump.

Advertisement

Menurut seorang sumber seperti dikutip Bloomberg, Kamis (2/2/2017), surat tersebut berisi kekhawatiran terkait kebijakan imigrasi yang dikeluarkan Trump baru-baru ini. Selain itu, surat tersebut juga berisi tawaran bantuan untuk memperbaiki kebijakan tersebut dan peraturan-peraturan lainnya.

Sejumlah perusahaan lain seperti perusahaan keuangan, manufaktur, dan energi juga turut andil dalam aksi ini. Masih belum jelas, perusahaan
mana saja yang akan menandatangani surat tersebut. Surat terbuka ini rencananya akan dipublikasi pekan ini. Sejumlah perubahan masih terus dilakukan terkait isi dokumen atau surat ini.

“Kami memahami tujuan anda yang ingin memastikan sistem imigrasi kita memenuhi segala aspek keamanan dan agar negara kita tetap aman. Namun, bagaimanapun kami khawatir bahwa kebijakan [Executive Order] yang baru-baru ini anda keluarkan akan berdampak bagi sejumlah pemegang visa yang telah bekerja keras di negara ini, di Amerika, dan telah berkontribusi bagi kesuksesan negara, kita,” begitu isi draf surat terbuka itu.

Advertisement

Aksi ini dilakukan setelah pada Jumat lalu (27/1/2017), Trump menandatangani kebijakan yang melarang masuknya pengungsi dan penduduk dari tujuh negara mayoritas Muslim. Penduduk dari Iran, Irak, Libia, Sudan, Somalia, Suriah, dan Yaman dilarang memasuki Amerika selama 90 hari. Sementara itu, saat ini pihak pemerintah sedang menggodok aturan terkait informasi apa saja yang mereka butuhan dari pengunjung untuk memberi izin masuk.

Draf surat tersebut disebutkan bahwa belas kasih yang dimiliki oleh Amerika merupakan bagian yang menjadikannya negara yang luar biasa. Dalam surat tersebut juga tertulis bahwa pihak yang terlibat menawarkan bantuan kepada pemerintah guna melakukan pemindaian (screening) menyeluruh sembari menghindari aturan pelarangan memasuki Amerika bagi para pengungsi.

Sejumlah perusahaan tersebut juga menawarkan solusi bagi imigran tanpa dokumen yang masuk ke Amerika ketika mereka masih anak-anak yang diatur dalam sebuah program bernama Deferred Action for Childhood Arrival. Program ini diciptakan oleh presiden sebelumnya, Barrack Obama, pada 2012 lalu. Pada saat itu, lebih dari 700.000 orang diberikan izin bekerja yang bisa diperbarui setiap dua tahun sekali.

Advertisement

Perusahaan-perusahaan itu menekankan bahwa mereka telah mempekerjakan ribuan warga Amerika dan sejumlah orang paling bertalenta dari luar negeri, yang telah bekerja sama dan membantu menyukseskan perusahaan mereka dan memperluas lapangan kerja secara keseluruhan.

Surat tersebut kemudian diakhiri dengan permintaan agar Presiden Trump memandang perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam surat terbuka tersebut sebagai sumber bantuan untuk mewujudkan kebijakan imigrasi yang mendukung kinerja serna nilai nilai yang ada pada Amerika.

Advertisement
Kata Kunci : Donald Trump
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif