News
Kamis, 2 Februari 2017 - 21:25 WIB

MUI Imbau Umat Islam Tenang & Tak Terprovokasi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua MUI KH Ma'ruf Amin hadir menjadi saksi pada persidangan kedelapan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (31/1/2017). (JIBI/Solopos/Pool/Isra Triansyah)

MUI mengimbau umat Islam agar tetap tenang dan tidak terprovokasi pasca-sidang yang menghadirkan KH Ma’ruf Amin pekan ini.

Solopos.com, JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk tetap tenang dan tidak terpancing hasutan dan provokasi. Imbauan ini disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Zainuttauhid merespons polemik pascapersidangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menghadirkan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin sebagai saksi.

Advertisement

“MUI berkewajiban mengimbau seluruh umat Islam, seluruh rakyat Indoensia, untuk tetap tenang dan tidak terpancing berbagai hasutan dan provokasi. Bagaimanapun ini merupakan kewajiban kita bersama untuk menjaga kedamaian, menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Zainuttauhid seperti dilansir oleh kemenag.go.id, Kamis (2/2/2017).

Zainuttauhid mengatakan umat Islam harus percaya kepada aparat dan proses hukum yang sedang berlangsung. Dia juga menyampaikan, masyarakat harus bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.

Adapun, mencermati proses persidangan yang digelar pada Rabu (1/2/2017), yang menghadirkan KH Ma’ruf Amin sebagai saksi. Dewan Pimpinan MUI juga meminta Komisi Yudisial untuk menegakkan kode etik lembaga peradilan dalam pemeriksaan perkara a quo.

Advertisement

MUI juga meminta Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung untuk lebih mengintensifkan pemantauan dan pengawasan proses persidangan sehingga seluruh persidangan berjalan sesuai peraturan perundang-undangan dan etika persidangan.

Sebelumnya, Ketua MUI yang juga Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin menyampaikan imbuan yang sama, yakni agar umat Islam tidak mudah terprovokasi. Menurutnya, keutuhan dan kebersamaan bangsa tidak boleh dirusak oleh isu-isu atau kegiatan yang mengarah kepada tindak kekerasan atau intoleran.

“Umat supaya tenang dan supaya jangan terprovokasi dan menjaga keadaan bangsa dan negara supaya kondusif. Semuanya jangan membuat hal-hal yang bisa merusak suasana dan keadaan,” katanya usai menerima Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan di kediamannya, Rabu (1/2/2017).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif