Jateng
Kamis, 2 Februari 2017 - 12:50 WIB

INFLASI JATENG : Biaya Pengurusan STNK Baru Picu Tingginya Inflansi Januari

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi Jateng. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Inflasi di Jateng sepanjang 2017 cukup tinggi karena penyesuaian biaya mengurus STNK baru.

Semarangpos.com, SEMARANG Kenaikan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Polri dalam pengesahan maupun penerbitan STNK yang diberlakukan 6 Januari 2017 menjadi pemicu tingginya inflasi di Jateng sepanjang tahun ini. Dari data Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah (Kanwil) Jateng, inflasi di Jateng hingga akhir Januari ini mencapai angka 1,16%.

Advertisement

“Inflasi Jateng jadi 1,16. Kalau secara siklus, Januari ini memang tinggi. Ternyata STNK sebagai sumbangan inflasi paling besar bulan ini karena komponen biayanya meningkat. Sementara itu, empat komoditas penyumbang inflasi tertinggi lainnya adalah pulsa, tarif tenaga listrik, cabai rawit merah, dan bensin,” terang Deputi BI Kanwil Jateng, Rahmat Dwisaputra saat beraudensi dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Ruang Kerja Gubernur, Rabu (1/2/2017).

Secara khusus, Rahmat menyoroti cabai rawit merah sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi. Meski hanya menyumbang 0,23 persen, namun inflasi akibat meningkatnya harga jual komoditas pertanian sebenarnya dapat disiasati dengan teknologi pascaproduksi. Contohnya, sistem pengelolaan gudang komoditas menggunakan ozon yang terbukti mampu meningkatkan daya simpan atau keawetan komoditas.

“Teknologi pascapanen bisa mendukung petani untuk stabilisasi harganya. Jangan sampai pas panen raya harga jatuh, pas panen sedikit harga tinggi. Kalau kita bisa simpan (di gudang), kita bisa atur pola tanamnya, sesuai dengan stok yang ada di gudang. Sehingga harga bisa stabil. Kami sudah ada contoh Bank Indonesia Sumatra Utara. Mereka ada gudang lalu disemprotkan ozon. Itu cukup berhasil,” jelas Rahmat seperti dilansir situs resmi Pemprov Jateng.

Advertisement

Rahmat mengaku pihaknya ingin mencontoh strategi pengelolaan gudang menggunakan ozon tersebut. Mereka sudah berkomunikasi dengan pakar dari Universitas Diponegoro, M Nur, untuk mengembangkan teknologi ozon agar mampu meningkatkan daya simpan komoditas pertanian di gudang. BI Kanwil Jateng berencana melakukan uji coba di Kabupaten Boyolali.

Gubernur Ganjar Pranowo sependapat dengan ide untuk menerapkan teknologi ozon tersebut. Untuk mengendalikan inflasi bersama, khususnya komoditas pertanian, Ganjar menyatakan siap jika harus membuat kesepakatan dengan kepala daerah lainnya agar mampu mengatur pasokan dan distribusi komoditas secara sinergi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif