Soloraya
Kamis, 2 Februari 2017 - 12:20 WIB

BANJIR BOYOLALI : Kedung Ombo Meluap, Jembatan Gantung Bawu Terancam Putus

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Jembatan gantung Bawu yang terendam luapan sungai Braholo, Kamis (2/2/2017). (Istimewa)

Jembatan gantung Bawu terancam putus setelah terendam luapan air WKO.

Solopos.com, BOYOLALI — Jembatan gantung Bawu, di Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Boyolali, terancam putus setelah terendam luapan air Sungai Braholo dari Waduk Kedung Ombo (WKO).

Advertisement

Luapan sungai tersebut membawa sampah yang menumpuk di bawah jembatan dan menyebabkan aliran air tersumbat. Akibatnya, pada Rabu (1/2/2017) malam, satu-satunya akses masyarakat Desa Klewor dan Desa Bawu itu terputus karena jembatan terendam air. Namun, pada Kamis (2/2/2017) pagi, luapan air mulai surut hanya pada bagian ujung jembatan masih terendam air.

“Ujung jembatan masih terendam air kira-kira setinggi lutut orang dewasa,” kata Camat Kemusu, Supana, kepada Solopos.com, Kamis (2/2).

Supana menjelaskan akibat kondisi tersebut ada beberapa tali seling jembatan yang putus. Kondisi inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat pengguna jembatan. “Ada enam tali seling jembatan yang putus dan beberapa tali sengaja kami lepas karena sudah mau putus. Kalau sampah terus menumpuk, kemudian tali seling tidak kuat menahan aliran air kami khawatir justru jembatannya yang bisa-bisa putus,” ujar Supana.

Advertisement

Kamis pagi, masyarakat sekitar jembatan gantung Bawu bersama aparat Muspika Kemusu bergotong-royong membersihkan Sungai Braholo dari sampah yang menumpuk di bawah jembatan. “Kalau sampah tidak segera dievakuasi, jembatan bisa putus karena terdesak arus,” imbuh dia.

Kapolsek Kemusu, AKP Arifin Suryani, menjelaskan aparat dari polri dan TNI siaga 24 jam mengantisipasi kemungkinan sungai kembali meluap. “Kami juga akan membuat imbauan yang akan kami pasang di kedua ujung jembatan agar warga terutama anak-anak tidak bermain-main dulu di jembatan, karena kondisi jembatan cukup mengkhawatirkan apalagi saat hujan deras,” papar Arifin.

Menurut dia, jika akses di jembatan gantung Bawu itu terputus, warga harus memutar jalur sejauh empat kali lipat melalui Desa Kadipaten, Kecamatan Andong.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif