Jateng
Rabu, 1 Februari 2017 - 18:50 WIB

PILKADA SALATIGA : Struk Telkom Bernuansa Kampanye Beredar, Ini Jawaban Kopkar Jitu

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan Yuliyanto-Muh Haris (Yaris) memamerkan nomor urut yang mereka peroleh untuk bersaing pada Pilkada Salatiga 2017. Keduanya mendapatkan nomor urut 2 pada proses pengambilan nomor urut paslon Pilkada 2017 yang digelar di Kantor KPU Salatiga, Selasa (25/10/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Tim Sukses Yaris)

Pilkada Salatiga diwarnai dugaan kampanye terselubung dengan menggunakan struk pembayaran Telkom.

Semarangpos.com, SALATIGA – Pihak Koperasi Karyawan (Kopkar) Telkom, Jitu, merasa menyesal dengan beredarnya struk atau kuitansi pembayaran telepon yang diduga memberikan ajakan untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon) pada Pilkada 2017 di Salatiga.

Advertisement

Kepala Kopkar Jitu, Djohan Nurwiyanto, menyebutkan kuitansi pembayaran tagihan telepon yang bertuliskan, ‘Salatiga Kondusif, Lanjutkan Nomor 2,’ di bagian belakangnya itu memang dikeluarkan koperasinya.

Meski demikian, pihaknya tidak tahu menahu karena kuitansi itu dibuat oleh salah satu karyawan Kopkar Jitu yang bertugas sebagai penjaga loket pembayaran, Muhammad Irawan, tanpa sepengetahuan dirinya.

Advertisement

Meski demikian, pihaknya tidak tahu menahu karena kuitansi itu dibuat oleh salah satu karyawan Kopkar Jitu yang bertugas sebagai penjaga loket pembayaran, Muhammad Irawan, tanpa sepengetahuan dirinya.

“Kami sudah minta keterangan dari dia. Katanya dia tidak sengaja. Alasannya mengeluarkan kuitansi dengan desain itu untuk menarik simpati pelanggan. Dia berpikir dengan adanya tulisan kuitansinya jadi lebih menarik,” ujar Djohan saat dijumpai Semarangpos.com di Kantor Panwas Pilkada Salatiga, Jl. Yos Sudarso No. 16, Salatiga, Rabu (1/2/2017).

Sebelumnya, beredarnya kuitansi pembayaran tagihan Telkom yang dikeluarkan Kopkar Jitu itu dilaporkan oleh tim sukses paslon nomor urut 1 pada Pilkada Salatiga, Agus Rudianto-Dance Ishkak Palit ke Panwas Pilkada Salatiga. Mereka menuduh paslon nomor urut 2, Yuliyanto-Muh Haris (Yaris) melakukan kampanye terselubung dengan menggunakan kuitansi pembayaran tagihan Telkom itu.

Advertisement

Keduanya dicerca sekitar 20 pertanyaan lebih, selama hampir empat jam.

“Kopkar Jitu tidak ada kaitannya dengan salah satu paslon. Perbuatan itu [mengedarkan kuitansi berisi ajakan mendukung Paslon Yaris] murni inisiatif karyawan kami,” beber Djohan.

Djohan menambahkan saat ditanya karyawannya itu juga tidak menyangka jika perbuatannya bisa berujung rumit. Kepada Djohan, Irawan mengaku menempatkan tulisan itu dengan motif mengajak masyarakat agar menjaga kondisi di Salatiga tetap kondusif saat maupun pascaPilkada.

Advertisement

Sementara itu, Djoenedi selaku anggota Dewan Pengawas Kopkar Jitu, menjelaskan koperasinya merupakan perserikatan yang didirikan oleh para karyawan outsorcing dan pensiunan pegawai Telkom di Salatiga.

“Dengan kejadian ini kami merasa kecolongan. Kami juga mendapat teguran keras dari Telkom. Untuk karyawan yang melakukan kami beri sanksi berupa potongan gaji sebesar 50% selama tiga bulan,” terang Djoenedi yang juga bekerja sebagai salah satu asisten manajer pemasaran di Telkom Salatiga.

Djoenedi menambahkan hingga saat ini sudah ada 300 struk pembayaran telepon yang diduga berisi dukungan kepada Yaris itu yang telah beredar ke masyarakat. Kuitansi itu beredar selama 10 hari, mulai tanggal 21-31 Januari 2017.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif